Kuliner

Batagor Mas Alfian, Camilan Gurih di Pinggir Masjid Al Kausar Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Batagor Mas Alfian, Camilan Gurih di Pinggir Masjid Al Kausar Lumajang
Batagor Mas Alfian yang berada di dekatnya masjid Al Kausar(foto by Muhammad Yova)

Lumajang – Di pinggir Masjid Al Kausar Lumajang, tepatnya di Jl. Wonorejo, Sekarputih, Sumberejo, Kecamatan Sukodono, ada jajanan yang selalu mengundang selera para pencinta kuliner sederhana, yakni Batagor Mas Alfian.

Sejak tahun 2020, Mas Alfian telah konsisten berjualan batagor hingga sekarang. Ia mulai beraktivitas sejak pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore.

Yang unik, harga batagor di tempatnya tidak ditentukan secara pasti, melainkan disesuaikan dengan kemampuan pembeli.

Cara ini membuat dagangannya terasa lebih ramah di kantong dan mudah diterima masyarakat luas.

Menurut Mas Alfian, alasannya memilih berjualan batagor karena bahan-bahannya sederhana, mudah dibuat, serta bisa menjadi tambahan penghasilan sehari-hari. “Batagor itu gampang bikinnya, modalnya tidak banyak, tapi bisa laku terus kalau rasanya enak,” ujarnya.

Dengan cita rasa gurih dan tekstur yang khas, Batagor Mas Alfian menjadi pilihan camilan yang pas untuk dinikmati di sela aktivitas.

Kehadirannya juga menunjukkan bahwa usaha kecil dengan modal minim tetap memiliki peluang besar untuk berkembang, asalkan dikelola dengan tekun dan penuh semangat.

Usaha sederhana seperti Batagor Mas Alfian ini dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis kuliner dengan modal kecil namun berpotensi menghasilkan keuntungan yang baik.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.