Meriah, Ribuan Warga Lumajang Tumpah Ruah di Puncak Peringatan Harjalu 758

Penulis : lumajangsatu.com -
Meriah, Ribuan Warga Lumajang Tumpah Ruah di Puncak Peringatan Harjalu 758
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puncak peringatan Prosesi Jadi Lumajang (Harjalu) ke 758 tahun, berlangsung meriah di Alun-alun Kota, Minggu(15/12/2013). Ribuan masyarakat dari penjuru Lumajang tumpah ruah dan memadati Alun-alun untuk menonton prosesi bertajuk kesejarahan Lumajang dimasa lalu.

Prosesi HARJALU diawali denga kirab Muspida dengan naik kereta kencana menuju Alun-alun utara yang diikuti oleh para Camtan dan Kepala Desa. Didepan kantor pemkab rombongan kirab disambut Pimpinan SKPD mengenakan pakaian sarimbit yang keluar dari pintu Pemkab masuk menuju alun alun ke arena prosesi.

Di Alun-alu yang menjadi lokasi prosesi telah tersedia 21 gunungan hasil buah dan sayur dari 21 kecamatan yang dinamakan Gelar Koper Polpen Busur (gelaran komoditas pertanian polopendem enak buah dan sayur). 1 gunungan tingginya 2 meter dan 20 gunungan yang lain tingginya 1,5 meter.

"Gunungan yang penuh dg buah dan sayur itu akan dipersembahkan dan diperebutkan untuk masyarakat," ujar Yuli Haris Kasubag Infornasi Humas Pemkab kepada wartawan.

Dalam prosesi acara prosesi akan ditampilkan drama kolosal tentang kerajaan Lamajang mulai dari Adipati Nararya Kirana, Raja Arya Wirara hingga penyeragnan Majapahit ke Lamajang yang saat  itu dipimpin Mahapatih Nambi. Tak hanya itu, juga ditampilkan karawitan para pimpinan SKPD yang unjuk aksi dengan menembangkan tembang Gedang Agung dan Desa Inovasi. "Para pejabat itu, sebagai bentuk ajang apresiasi seni dan budaya," ungkapnya.

Prosesi Harjalu ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati dan wakl Bupati Lumajang yang diserahkan pada masyarakat. Ratusan burung merpati juga dilepas dalam acara prosesi Harjalu ke 758.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).