Waspada Corona Rek

Belasan AnJal Ngeyel Keluyuran Terjaring Razia Polres Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Belasan AnJal Ngeyel Keluyuran Terjaring Razia  Polres Lumajang
Ngeyel Kelurahan disaat Wabah, Arek Jalanan diamankan Polres Lumajang untuk dipulangkan.

Lumajang - Guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid 19, Polres Lumajang melakukan razia terhadap para gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta pengamen jalanan. Hasilnya belasan gepeng dan pengamen jalanan yang didominasi anak-anak punk berhasil ditangkap
kemudian dipulangkan ke rumah asal masing-masing Senin, (13/04/2020).

Operasi yang melibatkan anggota Sabhara Polres Lumajang yang dipimpin langsung oleh Kabag
Ops Polres Lumajang, Kompol Yatno bersama Kasat Sabhara Polres Lumajang,AKP Ma’arif langsung mendatangi setiap perempatan-perempatan lampu merah untuk menangkap anak-anak punk yang biasa mangkal dan mengamen di tempat itu.

“Tidak hanya anak-anak punk, kami juga menyisir sepanjang trotoar di Jalan PB. Sudirman Lumajang, untuk menangkap gelandangan dan pengemis yang biasa beropersai di tempat itu.Selanjutnya, satu persatu dari mereka diangkut menggunakan truk polisi untuk dibawa ke Mapolres Lumajang guna dilakukan pendataan dan pembinaan,” terang Kompol Yatno

Untuk menjaga supaya mereka tidak menularkan virus, belasan Gepeng dan pengamen jalanan yang hendak masuk ke halaman Mapolres Lumajang tersebut, diwajibkan masuk ke dalam bilik untuk disemprot disinfektan. Selanjutnya, mereka diminta untuk cuci tangan menggunakan sabun pada wastafel yang terasang di sisi pintu masuk halaman Polres Lumajang.

Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar SIK M,Si menjelaskan, razia terhadap gelandangan dan pengemis termasuk pengamen jalanan tersebut sebgai bentuk upaya dan peduli agar tidak tertular virus corona atau Covid 19. Karena mereka bukan saja berasal dari Lumajang, tetapi datang dari berbagai daerah termasuk dari Sumatera Barat dengan cara berpindah-pindah.

Yang lebih membahayakan lagi lanjut Kapolres, para Gepeng termasuk anak-anak punk tersebut tidak menjaga kebersihan karena jarang mandi dan tidak memakai masker. Sehingga kuat kemungkinan, mereka juga terpapar virus corona atau Covid 19 karena pola hidupnya kurang sehat.

“Satu persatu dari mereka kami data dan kami tanyakan asal usulnya. Selanjutnya, mereka kami
suruh buat surat pernyataan yang kemudian kami pulangkan ke rumah masing-masing dan tidak
boleh lagi kembali ke Lumajang,” jelas AKBP Adewira Siregar. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).