Waspada Corona Lur

Tanggapan Dinkes Lumajang Soal Vidio Viral Aktivis Anti Masker Yunus

Penulis : lumajangsatu.com -
Tanggapan Dinkes Lumajang Soal Vidio Viral Aktivis Anti Masker Yunus
Viralnya Video Yunus Aktivis Anti Masker.

Lumajang - Ditengah parahnya paparan Covid 19 di Lumajang, Muncul vidio di medsos yang menggambarkan ketidakpercayaan pada tim medis serta menyebut dirinya sebagai aktivis anti masker. Dinkes : Seharusnya kita semua mentaati setiap anjuran pemerintah

Dalam postingan yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan seorang laki-laki tertulis nama M. Yunus Wahyudi berdebat dengan nakes tertulis dari RSUD Genteng.

Dalam vidio tersebut Yunus menolak diaknosis pasien yang dinyatakan positif Covid 19. "Itu sakit komplikasi jangan dibikin Corona, mana saya yang ngubur gak usa pakai masker,"papar wahyudi pada nakes.

Dia tidak ingin pasien atas nama Sudarmi dinyatakan positif Covid 19, Yunus beralasan jika Sudarmi tidak terpapar Covid 19 karena sebelumnya sudah sakit Komplikasi. Dia juga klaim dana Covid ada oknum tertentu yang mempermainkan.

Selain itu dia juga mengatasnamakan dirinya, sebagai aktivis anti masker menurutnya masker hanya digunakan untuk orang sakit. "Orang yang yang sehat pakai masker, oksigen yang dikeluarkan itu racun-racun semua, jika dihirup lagi maka akan menjadi penyakit dalam"jelasnya.

Menyikapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo memberikan tanggapan menurutnya, hingga kini virus Covid 19 belum dipahami sifat-sifatnya hingga cara penularanya secara pasti.

"Di awal masa pandemi banyak orang ketakutan dan berburu masker, tetapi waktu itu ketersediaan masker di pasar sangat terbatas. Banyak yang kesulitan mendapatkan masker sehingga kondisi waktu itu masker prioritas untuk yang sakit,"jelasnya.

Perkembangan pandemi Covid 19 penularanya cepat menurutnya hal itu membuat terciptanya anjuran baru keharusan memakai masker.

"Seharusnya kita semua mentaati setiap anjuran pemerintah, supaya aman semua. Tidak mungkin anjuran pemerintah tanpa didasari berbagai alasan ilmiah apalagi dengan data-data yang merugikan masyarakat,"paparnya

Dia kembali menjelaskan jika rasa percaya kepada pemerintah, merupakan keharusan. Dia yakin semua pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk warganya.

"Tidak seharusnya ada warga yang menentang kebijakan pemerintah kalau pendapat pribadi itu hak dia, tapi tidak untuk disebarluaskan. Pendapat pribadi yang belum bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya,"pungkasnya. (oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.