Perhiasaan Korban Jadi Incaran

Penipu Bermodus Bantuan Covid-19 di Lumajang Miliki Kemampuan Gendam

Penulis : lumajangsatu.com -
Penipu Bermodus Bantuan Covid-19 di Lumajang Miliki Kemampuan Gendam
Tiga pelaku penipuan bermodus bantuan covid-19 memliki kemampuan gendam korbannya.

Lumajang - Tiga tersangka  penipu bermodus batuan covid-19 yang ditangkap Tim Kuro Polres Lumajang diduga memiliki kemampuan hipnotis. Mereka bertiga,  Moch Ridho'i dan Sujono asal Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamattan Kenjeran, Kota Surabaya. dan salah satu penadah Muhammad Faisol warga Kelurahan Rogotrunan, Lumajang membagi tugas, satu tersangka terus mengambil perhatian korban agar tidak fokus pada perhiasan.

"Pada saat korban lengah salah satu tersangka membawa kabur perhiasan mas," ujar  Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur pada wartawan saat pers rilis, Rabu (04/11/2020).

BACA JUGA : Tim Kuro Lumajang Bekuk Penipu Bantuan Covid-19 asal Surabaya

Aksi tersangka terbongkar setelah para pelaku ini melakukan aksinya kepada seorang wanita paruh baya warga Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Lumajang.

Usai melakukan aksi membawa perhiasan milik korban tas salah satu diantara tersangka tertinggal dirumah korban.

"Suatu kejahatan pasti akan meninggalkan satu kelemahan. Jadi tas pelaku ketinggalan di rumah korban, dari situ kami punya petunjuk untuk melakukan penyelidikan," terang Kasat Reskrim. (Ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).