Usaha Kreatif Pemuda Lumajang

Cara Membuat Jamur Janggel Jagung Karanganom Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Cara Membuat Jamur Janggel Jagung Karanganom Lumajang
Cara Membuat Jamur Janggel Lumajang Ditunjukan Pemuda Karang Taruna Karang Anom. ( Foto by Yongky Nugroho).

Pasrujambe - Janggel Jagung pada umumnya hanya dianggap limbah yang banyak difungsikan sebagai kayu bakar. Bermodalkan internet Karang Taruna Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe, mampu mengubah limbah Janggel Jagung menjadi bahan komoditas yang bernilai.

Karang Taruna yang beranggotakan 22 pemuda tersebut, digawangi oleh Hendro Beta Irawan, seorang guru disalah satu sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Pasrujambe. Dia menjelaskan jika mulanya, jenuh melihat melimpahnya limbah Janggel Jagung di lingkunganya, yang tidak mampu ditermanfaatkan.

"Saya coba-caba cari di internet mas informasinya, selain itu juga pernah kampung sebelah buat tapi tidak diteruskan,"katanya saat ditemui Lumajangsatu.com di tempat budidaya Jamur Janggelnya, Dusun Tambak Rejo Timur, Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe, Selasa(08/11/2020).

Berdasarkan referensi tersebut dia mencoba berkreasi bersama dengan anggota karang tarunanya. Walaupun diawal mengalami kegagalan, namun dia dan anggotanya terus berusaha hingga keberhasilan serta pujian berbondong-bondong menghampirinya.

"Alhamdulilah untuk sekarang sudah berkembang walaupun pemasaranya hanya lingkungan sekitar,"katanya.

Meski pemasaranya hanya lingkungan sekitar dia mengungkapkan, kuwalahan memenuhi pesanan.

Proses budidaya Jamur Janggel diawali dari penyediaan lubang kisaran kedalaman 40 cm, dengan lebar sesuai keinginan. Setelah itu Janggel Jagung ditebar hingga 20 cm lubang dan diatasnya dikasi Bekatul, Pupuk Urea dan Ragi Tape. Hingga kembali dilapisi Janggel Jagung dan ditutup dengan plastik serta dilakukan penyiraman pagi sore selama 3 hari.

"Ukuran lubang 5x1 itu mas takaranya 2 kilo Bekatul, Satu kilo pupuk dan 1 pak setengah ragi,"jelasnya.

Namun pada hari berikutnya penyiraman dilakukan dua hari atau tiga hari sekali. Hal itu dilakukan untuk menjaga tingkat kelembaban media tanam. Dalam jangka waktu 15 hari, Jamur Janggel sudah memasuki masa panen. Panen Jamur Janggel Jagung dilakukan tiap hari setelah panen pertama yang bertahan hingga usia 1 bulan 10 hari.

"1 ons kita jual 5000 mas, dan satu kilonya 40 ribu, kita rata-rata satu hari memanen 1 kilo setengah mas,"katanya.

Dia bersama Karang Tarunanya memiliki cita-cita untuk menciptakan olahan industri jamur krispi Janggel, namun dia terkendala dengan tidak adanya mesin pengering.

"Kita berusaha mas, ini saja kami dari iuran modalnya. Semoga perlahan mampu,"pungkasnya. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Diperkirakan Sudah 91,80 Persen

Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Lumajang - Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur terus mempercepat proses pembangunan Dam Boreng. "Secara keseluruhan kegiatan dari rencana kumulatif 91,80 persen realisasi sampai dengan 15 Desember 2024 86,12% jadi ada keterlambatan sekitar 5%," ungkap Annas Wibowo PPK Pekerjaan Rehabilitasi Dam Boreng dari Dinas PU SDA Prov. Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.