Operasi Senyap Tim Resmob

Polisi Lumajang Masih Buru DPO Sindikat Cuwan Oknum Sekdes Madurejo

Penulis : lumajangsatu.com -
Polisi Lumajang Masih Buru DPO Sindikat Cuwan Oknum Sekdes Madurejo
Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Masykur.

Lumajang - Dari ketiga komplotan sindikat curwan ada beberapa DPO yang masih dalam pengejaran Satreskrim Polres Lumajang salah satunya Budi ,Imam dan kawan-kawan.

"Kami sudah petakan dan ada beberapa orang yang terlibat Mbak, namun kami tidak bisa menyebutkan" Kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Masykur

Sebelumnya ada beberapa pelaku kejahatan yang terpaksa harus ditembak diantaranya, pelaku pencurian motor di halaman masjid, pelaku pencurian komponen gardu listrik dan yang terakhir komplotan pelaku pencurian sapi salah satunya melibatkan Sekdes.

Masykur tidak akan main-main dengan pelaku kejahatan di Lumajang karena mereka sudah sangat meresahkan masyarakat, maka tindakan tegas ini diambil jika mereka berusaha melawan petugas.

"Secara terpaksa kami lumpuhkan dengan timah panas Mbak, karena melawan" kata AKP Masykur

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar saling bersinergi untuk menjaga keamanan dilingkungan masing-masing, karena keamanan merupakan kesepakatan bersama bukan hanya tugas polisi saja. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.