Cetak Kader Tangguh, Komisariat PMII IAI Syarifuddin Gelar Pelatihan SKK

Penulis : lumajangsatu.com -
Cetak Kader Tangguh, Komisariat PMII IAI Syarifuddin Gelar Pelatihan SKK
Lumajang(lumajangsatu.com)- Demi menggeliatkan jiwa percaya diri kaum perempuan, Pengurus Komisariat IAI Syarifuddin, Adakan Sekolah Kader Kopri (SKK) di Gedung PCNU Lumajang di Jl. Musi Lumajang. Puluhan peserta dari berbagai kampus Umum dan Negeri di Jawa Timur sangat antusias mengikuti acara tersebut, sabtu (10/05/2014).

Kegitan SKK bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri kauam perempuan agar aktif dalam mengikuti setiap kegitan di kampus dan diluar kampus. "Berangkat dari kegelisahan pengurus, bahwa kader-kader putri yang enggan untuk ikut serta mengambil peran dalam tatanan kehidupan kemahasiswaan di kampus, ujar Luluk Mukarromah (19) Ketua Kopri PMII IAI Syarifuddin.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung hijau itu mendapat apresiasi dari pengurus cabang PMII Lumajang. "Kedepannya alumni SKK ini dapat merealisasikan ilmunya di lapangan" terang Ahmad Hariyadi, Sekretris Ketua Bidang keagamaan PC PMII Lumajang.

Salah seorang peserta asal Jember, Aifi mengaku sangat senang dengan acara Sekolah Kader Kopri seperti ini, sebab acara seperti inilah yang kelak akan membentuk cara berfikir keputrian dalam mengambil peran di lingkungan yang sebenarnya yakni lingkungan masyarakat. "saya senang mas dengan acara seperti ini, dan perlu ditindak lanjuti agar tidak hanya di Lumajang saja yang melaksakan hal yang sama," ungkap mahsiswi asal STAIN Jember itu.(Mad/Red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).