Dugaan Penyebab Kebakaran

Api Berkobar dari Percikan BBM Pertalite di Selok Awar Awar Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Api Berkobar dari Percikan BBM Pertalite di Selok Awar Awar Lumajang
Warga mencoba memadamkan api di rumah warga Selok Awar Awar Kecamatan Pasirian

Pasirian - Dua rumah milik warga Kebonan Desa Selok Awar Awar Kecamatan Pasirian ludes terbakar. Diduga, api berasal dari percikan BBM jenis Pertalite yang ada di bagian tengah rumah.

"Diduga api berasal dari ruang tengah yang ada drum BBM Partalite mas," ujar Didik Nurhandoko, Kepala Desa Selok Awar Awar Kecamatan Pasirian, Selasa (16/03/2021).

Korban atas nama Sugeng (30) dan Seniman (60) tahun warga Kebonan selamat tanpa cidera. Sedangkan Aang Burhanuddin (25) mengalami luka bakar di kakinya. "Satu korban alami luka bakar di kakinya," jelasnya.

Lokasi drum BBM jenis Pertalite berada di ruang tengah dan dekat dapur menggunakan tumang (dapur tradisonal). Diduga, ada percikan api yang menyambar Pertalite yang mengakibatkan kobaran api yang sangat besar.

Karena ada BBM dalam jumlah besar, warga yang mencoba memadamkan api tidak bisa berbuat apa-apa. Tim pemadam kebakaran (Damkar) saat datang kondisi rumah sudah 90 persen ludes terbakar.

"Saat Damkar datang kondisi rumah sudah 90 persen ludes," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.