Jalur Tengkorak

Truk Cium Bokong Tronton di Tukum Lumajang Akibatkan 1 Luka

Penulis : lumajangsatu.com -
Truk Cium Bokong Tronton di Tukum Lumajang Akibatkan 1 Luka
Bagian Depan Truk Ringsek Usai Cium Bokong Tronton di Jalan Raya Tukum Lumajang - Jember.

Lumajang - Kecelakaan menabrak bagian belakang truk memang sering terjadi di Lumajang, kini terulang kembali di Jalan Raya Desa Tukum Kecamatan Tekung kedua truk menabrak hingga menyebabkan Muhamad Hosain (20) warga Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo mengalami luka ringan dan ditangani oleh tim medis.

Informasi di Himpun di Mapolantas Polres Lumajang,  Kejadian bermula saat kendaraan truck mitsubishi warna kuning No. Pol: N-9866-UR yang dikendarai oleh Darussalam (24) warga Kabupaten Probolinggo berjalan dari arah barat ke timur, kemudian menabrak bak bagian belakang dari kendaraan truck tronton hino warna hijau No. Pol: L-9905-UW yang di kendarai oleh Umar Faruq (38) warga Desa Kedungrejo Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo yang berjalan searah didepan sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas.

Faktor terjadinya laka lantas pengemudi kendaraan truck mitsubishi warna kuning No. Pol: N-9866-UR kurang waspada serta tidak mempunyai SIM. Hal itu membuat penumpang mengalami luka ringan serta truk ringsek.

Kanit Laka Lantas Ipda Loni Roi mengatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan ini pengemudi yang berpikiran kalau truk bergerak lambat sehingga sering dibuat zig-zag. Kecelakaan tabrak belakang terjadi saat perhitungan mereka tidak tepat saat menyalip truk.

 "Akibat dari kecelakan ini mengalami total kerugian Rp 10.000.000, kini korban sudah ditangani tim medis Mbak" Kata Ipda Loni. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).