Akibat Gempa Bumi

Bagana Candipuro Gabung Relawan Evakuasi Longsor Piket Nol Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Bagana Candipuro Gabung Relawan Evakuasi Longsor Piket Nol Lumajang
Banser Tanggap Bencana bersama para relawan dan petugas evakuasi material longsor di piket nol

Pronojiwo - Gempa 6.7 mag, mengakibatkan longsor di Piket Nol jalur Lumajang-Malang. Bahkan, ada dua korban jiwa tertimpa reruntuhan batu, satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

banser Tanggap Bencana (Bagana) dari PAC Candipuro langsung bergabung dengan petugas melakukan evakuasi materil dan korban. Dalam waktu singkat, dua buah batu besar dapat dipinggirkan dan arus lalulintas kembali normal.

"Sahabat-sahabat dari Bagana langsung bergabung dengan petugas dan para relawan melakukan evakuasi longsoran," ujar H. Ali Su'ud, ketua PAC Ansor Candipuro, Sabtu (10/04/2021).

Gempa yang terjadi sekitar pukul 14.05 itu membuat banyak banguan rumah di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo rusak parah. Informasi sementara, ada lima korban meninggal dunia dan puluhan luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).