Mohon Do'a, Bimbingan dan Dukungan

Kepala Kemenag Lumajang Sowan Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Bakid

Penulis : lumajangsatu.com -
Kepala Kemenag Lumajang Sowan Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Bakid
Dr. Muhammad Muslim, M.Sy Kepala Kemenag Lumajang saat sowan ke pengasuh Ponpes Miful Bakid

Jatiroto - Dr. Muhammad Muslim, M.Sy Kepala Kemenag Lumajang melakukan safari ke sejumlah Pondok Pesantren. Salah satunya melakukan silaturrahim kepada Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang,(12/08/21).

Kedatangan Dr. Muhammad Muslim disambut langsung oleh Pengasuh KH. M. Husni Zuhri didampingi oleh ketua Yayasan Miftahul Ulum Bakid, H. Maksum, S.Ag dan Ketua STISMU Lumajang, Sarkowi, S.Pd.I., M.A di ruang tamu khusus depan dalem pengasuh.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Kemenag mohon bimbingan dan masukan serta doa kepada pengasuh dalam melaksanakan tugas memimpin Kemenag selama di Lumajang. Dr. Muhammad Muslim dilantik menjadi Kepala Kemenag belum genap satu bulan.

Progran kerja Kemenag Lumajang adalah moderasi beragama dan pentingnya mengarusutamakan moderasi beragama dalam berbangsa dan bernegara di kabupaten Lumajang. Moderasi Agama yang dimaksud adalah beragama yang moderat, mengedepankan toleransi, saling menghargai, saling menghormati, cinta tanah air, menghargai budaya dan tradisi, menghindari kekerasan serta narasi kebencian sehingga terbagun kesadaran bersama untuk membangun kualitas kehidupan beragama di Lumajang.

Menanggapi hal tersebut pengasuh PPMU BAKID yang juga Rais Syuriah PCNU Kabupaten Lumajang tersebut merespon positif program-program kerja Kemenag yang baru. Apalagi kepala kemenag yang baru tersebut merupakan seorang santri yang memiliki banyak pengalaman dan menorehkan kesuksesan kemashlahatan umat dalam perjalanan hidupnya

Terkait pembangunan masyarakat Lumajang dalam aspek keagamaan perlu adanya sinergi antara pemerintah, Kemenag dan ormas Islam. Saat ini banyaknya paham yang menyimpang dan pengaruh globalisasi dan teknologi informasi yang berpotensi mendisrupsi atau berpotensi mengganggu dinamika sosial keagamaan.

Dalam hal ini, Pengasuh dan Rais Syuriah Empat Periode ini siap mendukung. NU juga melalukan kegiatan yang sama, misalnya adanya program Meng-NU-kan orang NU, agar umat memiliki paham sosial dan kegamaan yang benar melalui guru dan sumber yang benar, karena umat sudah banyak salah paham akibat berguru dan berpedoman pada google, medsos dan sms.

Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum juga berharap agar Kemenag memperhatikan dan memperjuangkan kualitas pendidikan pesantren dan madrasah dan juga sarana prasarananya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.