Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang Tidak Serius, Papan Reklame Tumbang di Biarkan

Penulis : lumajangsatu.com -
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang Tidak Serius, Papan Reklame Tumbang di Biarkan
Papan-Reklame-(Rokhmad/lumajangsatu.com)
Lumajang(lumajangsatu.com)- Papan reklame wisata ranu bedali milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabuapetn Lumajang,yang terletak di Desa Ranuyoso Jl. Raya Ranuyoso Lumajang depan MTs Ainurrurrohmah Ranuyoso Tumbang, Pemerintah daerah tak kunjung memperbaikinya.

Papan reklame berukuran sekitar 2x4 meter itu tumbang sekitar satu bulan yang lalu, namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak memperbaikinya sampai saat ini, padahal papan reklame itu merupakan penunjuk arah bagi para pelancong baik dalam maupun luar kota. "Sudah lama robohnya," ujar Ali salah satu siswa MTs Ainurrohmah, Ranuyoso, Jumat (20/06/2014).

Warga yang resah  melihat papan reklame yang tumbang itu dibiarkan begitu saja oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang, menyingkirkan papan itu ke dalam jurang di ssisi jalan pertigaan Jalan Ranuyoso. "Sama warga di pindahkan ke bawah," tambah siswa asal Desa Meninjo itu.

Sementara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang bagian Sarana Prasarana dan Pemasaran akan segera melakukan peninjauan terhadap tumbangnya papan reklame tersebut. "Kita akan tinjau dulu kebenarannya terkait tumbangnya papan Reklame itu," papar Heri Santoso Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang.

Lanjut Heri, kalau kebenaran tumbangnya papan reklame, pihaknya akan segera melakukan perbaikan sebab ia mengakui akan pentingnya papan reklame. "Iya papan reklame itu sangat penting, sebab kalau tidak adda penunjuk arah para pelancong akan kebingungan mencari letak Ranu Bedali itu," Tambahnya pria kelahiran kota malang itu pada lumajangsatu.com saat ditemui di ruang kerjanya Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) Lumajang.

Sebagai Institusi yang menangani bagian Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Pisang Lumajang, berharap semua element dapat bekerjasama dengan baik dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui wisata di Lumajang. "Program Pemerintah saat ini Satu Kecamatan Satu Desa Wisata," ungkapnya sambil tersenyum.(Mad/red)

Editor : Redaksi