BEP Winarno Kadishub Lumajang Pensiun, Parkir Liar Masih Jadi PR

Penulis : lumajangsatu.com -
BEP Winarno Kadishub Lumajang Pensiun, Parkir Liar Masih Jadi PR

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang Bambang Edi Purwo Winarno sejak tanggal 30 Juli 2014 masuk masa pensiun. Selama menjadi Kadishub banyak prestasi yang diperoleh seperti mengantar Lumajang memperoleh penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN).

"Seorang Winarno selama 8 tahun jadi Kadishub tidak ada artinya dengan keberhasilan yang diraih tanpa dukungan dari berbagai pihak seperti dari kepolisian," ujar BEP Winarno kepada sejumlah wartawan di lobi pemkab, Senin (30/06/2014).
Sebelum mengakhiri masa jabatannya karena masuk masa pensiun, Winarno telah menganggarkan pembuatan tempat uji kalaikan kendaraan di kecamatan Kedungjajang. Pada APBD 2014, Dishub juga menganggarkan pembelian 10 unit sepeda motor BM untuk patroli petugas Dishub dilapangan.

"Insyaallah saat ini masih dalam proses lelang dan akan dilanjutkan oleh pengganti saya," paparnya.

Disinggung tentang porsolan yang belum terselesaikan selama ia menjabat sebagai Kadishub, Winarno menyebut parkir liar di jalan PB sudirman masih menjadi PR yang belum diselsaikan. Ia berharap Kadishub yang baru bisa menuntaskan persoalan parkir liar.

"Semoga Kadishub yang baru lebig greget untuk menyelsaikan persolan parkir liar jalan PB Sudirman," jelasnyaWinarno

Bersama personelanya ia juga mengaku telah melakukan tindakan tilang langsung kepada pengendara yang memarkir disebelah timur. Namun, masyarakat tetap bandel memarkir sepedanya diarea yang dilarang.

"Kita sempat tilang langsung ada sekitar 100 sepeda yang kita tilang dan langsung diantarkan kepengadilan, namun tetap kembali lagi," pungkas pria yang berambut putih itu.Lumajang(lumajangsatu.com)- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang Bambang Edi Purwo Winarno sejak tanggal 30 Juli 2014 masuk masa pensiun. Selama menjadi Kadishub banyak prestasi yang diperoleh seperti mengantar Lumajang memperoleh penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN).

"Seorang Winarno selama 8 tahun jadi Kadishub tidak ada artinya dengan keberhasilan yang diraih tanpa dukungan dari berbagai pihak seperti dari kepolisian," ujar BEP Winarno kepada sejumlah wartawan di lobi pemkab, Senin (30/06/2014).
Sebelum mengakhiri masa jabatannya karena masuk masa pensiun, Winarno telah menganggarkan pembuatan tempat uji kalaikan kendaraan di kecamatan Kedungjajang. Pada APBD 2014 juga, Dishub juga menganggarkan pembelian 10 unit sepeda motor BM untuk patroli petugas Dishub dilapangan.

"Insyaallah saat ini masih dalam proses lelang dan akan dilanjutkan oleh pengganti saya," paparnya.

Disinggung tentang porsolan yang belum terselesaikan selama ia menjabat sebagai Kadishub, Winarno menyebut parkir liar di jalan PB sudirman masih menjadi PR yang belum diselsaikan. Ia berharap Kadishub yang baru bisa menuntaskan persoalan parkir liar.

"Semoga Kadishub yang baru lebig greget untuk menyelsaikan persolan parkir liar jalan PB Sudirman," jelasnyaWinarno

Bersama personelanya ia juga mengaku telah melakukan tindakan tilang langsung kepada pengendara yang memarkir disebelah timur. Namun, masyarakat tetap bandel memarkir sepedanya diarea yang dilarang.

"Kita sempat tilang langsung ada sekitar 100 sepeda yang kita tilang dan langsung diantarkan kepengadilan, namun tetap kembali lagi," pungkas pria yang berambut putih itu.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).