Panwaslu Lumajang Minta KPU Lumajang Buka Kotak

Penulis : lumajangsatu.com -
Panwaslu Lumajang Minta KPU Lumajang Buka Kotak
Rekapitulasi-KPU-Lumajang(Rokhmad/lumajangsatu.com)
Lumajang(lumajangsatu.com)- Rekapitulasi hasil penghitungan pilpres yang digelar di Hall Lucky Hotel Prima Lumajang, Rabu (16/07/2014). diwarnai hujan opsi, akhirnya Panwaslu Lumajang minta KPU Lumajang untuk buka kotak kembali.

Mashudi, ketua Panwaslu Lumajang, mengatakan, pihaknya akan mengambil sampling empat kecamatan di Lumajang, untuk dimintakan ke KPU Lumajang agar buka kotak. "Semua kejanggalan yang terjadi dari saksi dan peserta pleno sudah kami catat, dan kami akan minta KPU Lumajang untuk buka kotak di beberapa kecamatan dii Lumajang," ungkapnya pada sejumlah wartawan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun lumajangsatu.com, tercatat beberapa kejanggalan dalam rekapitulasi hasil pilpres 09 Juli 2014 kemaren. pasalnya ada beberapa kecamatan yang pengguna hak pilihnya banyak menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Iya itu akan menjadi salah datu catatan kami," tambahnya.
 
Dalam Rekapitulasi itu, Pasangan Capres/Cawapres nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla menang telak dengan perolehan 319.840 atas pasangan Capres/Cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan perolehan suara 256.576 suara di 21 kecamatan di Lumajang, selisih 63.264 suara. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).