Status Level III (Siaga)

APG Semeru Kembali Terjadi, Masyarakat Sempat Panik

Penulis : lumajangsatu.com -
APG Semeru Kembali Terjadi, Masyarakat Sempat Panik
Penampakan saat terjadi APG Semeru (Foto by : PVMBG)

Lumajang - Gunung Semeru kembali erupsi sehingga membuat masyarakat sedikit cemas bahkan sudah siaga berada di luar rumah. Berdasarkan informasi dari Polsek Candipuro hingga berita ini diturunkan kondisi sudah aman terkendali.

Walaupun sebelumnya Gunung Semeru mengalami erupsi dengan jarak luncur sejauh 6 kilometer dari puncak menuju ke arah tenggara atau Kalilanang. Pihaknya melaporkan dari Pos Pantau Gunung Semeru, erupsi kali ini terjadi cukup singkat, yakni sekitar 15 menit dengan amplitudo maksimal 22 mm.

Tinggi kolom abu dari Gunung Semeru teramati berwarna putih, kelabu hingga coklat setinggi 1500 meter dari puncak dengan intensitas sedang hingga tebal condong mengarah ke utara. Akibat letusan erupsi tersebut mengarah ke 4 wilayah, yaitu Penanggal, Sumbermujur, Senduro dan Pasrujambe.

"Kami sudah informasikan kepada anggota agar masyarakat tidak boleh panik dan harus menjauhi aliran lahar" kata Kapolsek Candipuro AKP Sajito Minggu, (5/2/2023).

Sedangkan dari Wilayah Pronojiwo kondisi masyarakat sudah tenang dan tidak ada kepanikan (Ind/red).

 

 

 

 

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).