Masuk Wisata Segi Tiga Ranu

Wisata Viral Ranu Bedali Lumajang Bagaimana Kabarmu Kini..?

Penulis : lumajangsatu.com -
Wisata Viral Ranu Bedali Lumajang Bagaimana Kabarmu Kini..?
Foto saat wisata Ranu Bedali masih menjadi favorit pengunjung

Ranuyoso - Satu persatu wisata viral di Kabupaten Lumajang mulai redup dan ditinggalkan pengunjungnya. Salah satunya wisata Ranu Bedali di Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang

Ranu Bedali merupakan wisata unggulan Lumajang dari segi tiga ranu. Yakni Ranu Bedali, Ranu Klakah dan Ranu Pakis. Namun, kondisi Ranubedali yang biasanya ramai ramai dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan, kini sudah memprihatinkan.

Biasanya, setiap akhir pekan ada petugas parkir dan pejaga loket tiket. Saat ini, loket tiket sudah tak ada penjaganya dan sejumlah fasilitas yang sempat dibangun untuk kenyamanan pengunjung sudah tak terawat dan mulai banyak yang rusak.

"Eman sekali mas, dulu wisata ini sangat viral dan banyak dikunjungi wisawatan," jelas Afif salah seorang pengunjung, Kamis (23/02/2023).

Saat viral, wisata Ranu Bedali jadi jujukan wisatawan dari arah Surabaya yang hendak menuju Jember, Banyuwangi hingga Bali. Biasanya, wisatawan mampir ke Ranu Bedali karena hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan utama.

Namun, ke viralan wisata Ranu Bedali tak berlangsung lama sekitar 2-3 tahun saja. Saat ini, kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan membutuhkan sentuhan kembali oleh pemangku wilayah dan diharapkan ada yang bisa mengelola lagi dengan baik.

Yuli Harismawati, Kepala Dinas Pariwisaya Kabupaten Lumajang menyatakan jika wisata ingin tetap diminati, maka harus diperjelas konsep dan pengelolaannya. Lembaga pengelolanya harus jelas sehingga tak ada konflik pengelolaan dikemudian harinya.

"Kita akan terus melakukan pembinaan kelembagaan pengelolaan wisata dan juga konsep wisata di Lumajang," pungkasnya.(Yd.red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?