Satresnarkoba Polres Lumajang

Ingin Cepat Kaya, Bapak-bapak Nekat Jualan Pil Koplo di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ingin Cepat Kaya, Bapak-bapak Nekat Jualan Pil Koplo di Lumajang
Dua tersangka pengedar pil koplo diringkus Satresnarkoba Polres Lumajang

Lumajang- Satuan Reserse Narkoba Polres Lumajang berhasil meringkus dua tersangka pengedar pil logo Y, Kedua tersangka berinisial YBT (31) warga Desa Bedayu Kecamatan Senduro dan HT (49) warga Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko. Keduanya mengaku dari hasil jualan memiliki keuntungan besar, jadi tak heran jika dari usaha haram tersebut berkeinginan untuk cepat kaya raya.

Karena bisnis itu tidak sejalan dengan hukum, keduanya harus berurusan dengan polisi. Sedangkan barang bukti yang telah diamankan dari tangan kedua tersangka sekitar 1.022 butir pil logo Y. 

Kasatnarkoba Polres Lumajang AKP Ari Hartono, penangkapan berawal dari tersangka yang berisial YBT di dalam rumahnya di Dusun Krajan, Desa Bedayu, Kecamatan Senduro sekitar jam 15.00 WIB. Kemudian berselang 1,5 jam, polisi meringkus HT saat berada di dalam rumahnya Dusun Karanganyar, Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko Kab. Lumajang.

"Jadi kedua tersangka ini ditangkap ditempat berbeda namun satu jaringan" kata Ari Rabu, (1/3/2023).

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 197 ayat (1) dan pasal 196 ayat (1) UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Pihaknya juga menegaskan, jika obat pil itu disalah gunakan, akibatnya kesehatan dan mental penggunanya akan rusak. 

Hal ini berbahaya bagi cita-cita bangsa karena mayoritas penggunanya adalah para remaja yang sedang mencari jati diri (Ind/red).

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?