Masuk Wisata Minat Khusus

Wisata Tumpak Sewu Waterfall Lumajang 2 Kali Telan Korban Jiwa

Penulis : lumajangsatu.com -
Wisata Tumpak Sewu Waterfall Lumajang 2 Kali Telan Korban Jiwa
Dok. banyak wisatawan asing berkunjung ke Tumpak Sewu Semeru di Kec. Pronojiwo

Pronojiwo- Air Tumpak Sewu Semeru di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang memang sangat viral. Namun, wisata tersebut merupakan wisata minat khusus, artinya wisatawan harus menyiapkan fisik yang bagus jika ingin turun ke bawah, karena memang jalannya cukup terjal.

Saat awal-awal viral dan banyak dikunjungi wisatawan, tebing atas sudah memakan korban. Sekitar tahun 2015, seorang mahasiswa Universitas Negeri Malam Yanuru (23) warga Purworejo- Pasuruan meninggal terjatuh dari atas tebing.

Lokasi tebing yang awalnya viral kemudian ditutup untuk umum, karena cukup berbahaya, meskipun secara view sangat bagus dan instagramable. Pengunjung kemudian dilarang berfoto di lokasi tersebut, karena sangat rawan terjadi insiden yang bisa membahayakan nyawa.

Terbaru, Josephine Tham Sook Min (58) wisatawan mancanegara (Wisman) asal Selangor-Malaysia terpeleset saat turun menuju air terjun Tumpak Sewu. Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia setelah sebelumnya dilakukan upaya pertolongan medis.

Menurut informasi dari Kapolsek Pronojiwo Iptu Wahono mengatakan bahwa saat itu korban bersama suaminya serta enam rombongan dari Singapura. Sekitar jam 09.00 WIB mereka mulai adventure untuk menjelajahi air terjun Tumpak Sewu, namun di tengah-tengah perjalanan korban terpeleset.

"Korban terpeleset sekitar 15 meter dan bagian kepala belakang terbentur batu", ngkapnya, Rabu (10/5/2023).

Disinggung mengenai kondisi korban apakah sebelumnya sakit atau tidak bisa menguasai medan. Iptu Wahono menegaskan bahwa ini murni korban tidak bisa menguasai medan. Selanjutnya korban berhasil dievakuasi dari atas jurang dan dilarikan ke Rumah Sakit dr. Haryoto.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.