Satu Pelaku Residivis

Sering Dituduh Mencuri Ayam, Akhirnya Pelaku Nekat Jadi Maling Ayam di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Sering Dituduh Mencuri Ayam, Akhirnya Pelaku Nekat Jadi Maling Ayam di Lumajang
Dua pelaku maling ayam ditangkap Satreskrim Polres Lumajang

Lumajang - Akibat sering dituduh masyarakat sekitar sebagai maling ayam, akhirnya dua pelaku berinisial BAC (21) dan MI (28) warga Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung nekat menjadi maling ayam bangkok. Kedua pelaku mencuri ayam bangkok sebanyak 5 ekor dengan total kerugian sekitar Rp 3 juta. 

Menurut Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal ketika kedua tersangka ini menjadi bulan-bulanan warga atas tuduhan sebagai maling ayam, karena dilingkungan nya sering terjadi kehilangan ayam. 

Padahal bukan mereka pelakunya, dari pada sering dituduh tapi tidak pernah berbuat akhirnya mereka nekat melakukan hal tersebut. 

Pelaku menggasak ayam bangkok milik Sudarsono kemudian 4 ekor ayam tersebut dibakar untuk dimakan, sedangkan satu ekor lainnya dijual dengan harga Rp 300.000. 

"Ayam tersebut dimakan rame-rame bukan niat untuk dijual sebenarnya" Ungkap AKP Hari Rabu, (17/5/2023). 

Meskipun sebenarnya satu pelaku berinisial MI merupakan residivis dengan kasus berbeda, namun diwaktu itu niatnya bertaubat. Tetapi dilingkungannya selalu dipojokkan akhirnya nekat terjerumus kelembaban hitam lagi. 

Atas berbuatannya kini pelaku terjerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke 1 KUHP ancaman maksimal 7 tahun penjara (Ind/red). 

 

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).