Baru Menikah Satu Bulan

Cerita Pengantin Baru Nikmati Indahnya Lukisan Alam B 29 Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Cerita Pengantin Baru Nikmati Indahnya Lukisan Alam B 29 Lumajang
Agis dan Pinus, pengantin baru asal Sumbersuko yang menikmati dinginnya suhu B-29 Lumajang

Senduro - Kisah pengantin baru naik ke wisata negeri atas awan B-29 di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Agis dan Pinus, adalah pasangan pengantin baru yang baru saja menikah sekitar sebulan lalu. Keduanya merupakan warga Sumbersuko Kabupaten Lumajang.

Agis, kepada Lumajangsatu.com menyatakan baru pertama kali datang ke B-29 bersama pasangan halalnya. Meski harus berangkat sekitar pukul 03.00 wib sebelum subuh, namun saat sampai di puncak B-29 semua lelah tersebut terbayar sudah.

“Indah sekali mas, ini pertama kali saya sampai ke B-29 bersama pasangan Halal saja. Sensasinya suhunya sangat dingin,” jelas Agis.

Bagi yang ingin ke B-29, Agis memberikan saran agar tak menggunakan motor matic, karena medan yang menanjak dan menurun tajam. Jika sudah sampai di gerbang selamat datang Desa Argosari, akan banyak ojek yang menawarkan jawa mengantar ke puncak.

Harganya 75 ribu sampai di bawah puncak B-29 atau di rest area satu. Pengunjung bisa jalan kaki sekitar 2 sampai 5 menit untuk bisa mencapai puncak B-29 dan menikmati lukisan alam. Jika ingin langsung ke puncak B-29, tarif ojek naik menjadi 100 ribu rupiah.

Pengunjung yang ingin ke B-29, disarankan sudah sampai di Argosari sekitar subuh. Setelah sholat subuh, barulah berangkat ke puncak sekitar 15-20 menit. Sekitar jam 05.00 wib, ufuk timur akan memancarkan warna merah, pertanda matahari akan segera muncul.

“Kita di atas puncak B-29 paling sampai pukul 7, jika beruntung cuaca cerah akan dapat momentum awan gelomang sehingga pengunjung seperti berada di negeri atas awan,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).