Dibatasi Hanya 500 Pengunjung
Camping di Ranu Regulo Senduro Lumajang Masih Jadi Primadona
Lumajang - Sejak pendakian ke gunung Semeru dan Ranu Kumbolo ditutup, wisatawan menjadikan Ranu Regulo sebagai penggantinya. Setiap harinya, ratusan wisatawan yang datang untuk camping dan menikmati dinginnya alam lereng gunung Semeru di Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Faizin, salah seorang warga Ranupani menyatakan selama libur natal dan tahun baru (Nataru) jumlah kunjungan selalu berlebih. Pengunjung sejak pagi sudah datang dan pukul 14.00 WIB kunjungan sudah ditutup, karena untuk kunjungan ke Ranu Regulo oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dibatasi 500 orang dan ditutup pukul 16.00 WIB.
“Biasanya kalau hari biasa pengunjung datang sejak sore, tapi saat libur Nataru sejak pagi para pengunjung sudah datang,” jelas Faizin kepada Lumajangsatu.com, Sabtu (06/01/2024).
Membludaknya jumlah kunjungan tentu juga berdampak pada pelaku UMKM dan pelaku kuliner di Desa Ranupani. Sebab, omzet pelaku kuliner meningkat karena banyaknya jumlah pesanan. Namun, para pengunjung masih menyukai makanan instan, meskipun pelaku kuliner sudah menyiapkan makanan khas Ranupani.
“Kopi dan teh pasti ya, tapi untuk makanan pengunjung masih suka makanan instan seperti mie, padahal kita juga siapkan makanan khas Ranupani,” terangnya.
Faizin menghimbau kepada pengunjung yang ingin berkunjung ke Ranupani untuk menyiapkan peralatan musim hujan, seperti mantel dan payung. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, Desa Ranupani diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.(Yd/red)
Editor : Redaksi