Calon Pemimpin Peduli Masyarakat

Mas Yusqi Gelar Pasar Murah, Bagikan Ribuan Kupon Beras di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Mas Yusqi Gelar Pasar Murah, Bagikan Ribuan Kupon Beras di Lumajang
Senyum bahagia masyarakat saat membeli beras dengan harga murah oleh Mas Yusqi Menyapa (Mas Yusqi = Menggunakan Kemeja Putih).

Lumajang - Mas Yusqi kini hadir untuk membagikan beras murah kepada masyarakat, hal ini dikarenakan harga beras melambung naik. 

Pihaknya langsung menggelar pasar beras murah berada di Perumahan Merlion Park Desa Tukum, hal ini sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan beras. Ada ribuan kupon beras murah yang tersebar, wargapun langsung berbondong-bondong untuk ke lokasi tebus murah beras tersebut.

"Kita amati memang salah satu penyebab kenaikan harga beras ini merupakan dampak dari La Nina yang berpengaruh pada produksi beras. Maka dari itu kami membantu perekonomian masyarakat dengan jual harga beras murah ini" ungkapnya Senin, (1/4/2024).

Dipasaran beras perkilonya dijual Rp 15.000 namun disini hanya tebus murah Rp 10.000/Kg. Selain itu masyarakat yang beruntung dapat minyak gratis sebagai door prize.

Sebelumnya pihaknya sudah berkeliling untuk gelar pasar murah diberbagai titik di perkecamatan yang tersebar di Bumi Arya Wiraraja ini.

Dari hal kecil saja, Mas Yusqi sudah peduli terkait dengan harga bahan pokok yang kian melambung tinggi. Kabupaten Lumajang ke depan bukan hanya membutuhkan pemimpin yang pintar. Tapi pemimpin yang pintar dan berkarakter dan punya hati untuk rakyat.

Kerja nyata dan kepedulian tersebut dikatakan sebagai bentuk totalitas dalam upaya mewujudkan keadilan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia (Ind/red).

 

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.