Nikah tanpa sepengetahuan ortu

Buntut Kasus Nikah Dibawah Umur Oknum Pengasuh di Lumajang Jadi Tsk

Penulis : lumajangsatu.com -
Buntut Kasus Nikah Dibawah Umur Oknum Pengasuh di Lumajang  Jadi Tsk
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Achmad Rochim

Lumajang - Seorang oknum pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Lumajang, berinisial ME resmi menjadi tersangka(TSK) atas kasus pernikahan siri anak di bawah umur berusia 16 tahun.

Satreskrim Polres Lumajang menerbitkan surat penetapan tersangka pada Kamis(28/6/2024) kemarin.

Kepala Satreskrim Polres Lumajang, AKP Achmad Rochim, menjelaskan, ME di duga kuat berperan sebagai dalang dalam pernikahan siri yang tidak sah tersebut. Status oknum pengasuh Ponpes naik menjadi tersangka di dasari oleh hasil pemeriksaan tim penyidik terhadap kasus tersebut.

“Kami sudah menetapkan tersangka pada kemarin,” ujar Achmad Rochim di konfirmasi, Jumat(28/6/2024).

Meskipun sudah menyandang status tersangka, namun ME belum di tahan oleh pihak kepolisian setempat. Rencananya dalam waktu dekat ini, polisi segera memanggil ME untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

ME saat ini tinggal tidak serumah dengan istri sirihnya yang menjadi korban pernikahan anak di bawah umur. Dugaan pihak kepolisian ME hanya memanggil korban ke sebuah rumah untuk melakukan hubungan seksual. Kasus ini terungkap, setelah MR selaku orang tua korban melapor ke Polres Lumajang 14 Mei lalu.

Gadis berusia 16 tahun itu menjalani pernikahan siri dengan oknum pengurus Ponpes selama setahun lalu. Di duga pernikahan tersebut tanpa se-izin orang tua si gadis.

Dalam lapran MR, bahwa ia mengetahui putrinya sudah menikah, karena mendengar informasi dari tetangganya yang mengetahui korban hamil (Ind/red).

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.