Jadi Penggerak Ekonomi

Car Free Day di Alun-Alun Lumajang Bikin PKL Raup Untung Banyak

Penulis : lumajangsatu.com -
Car Free Day di Alun-Alun Lumajang Bikin PKL Raup Untung Banyak
Aktifitas Car Free Day setiap hari Minggu di Alun-Alun Lumajang

Lumajang - Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) ternyata membawa berkah bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di area Alun-alun Lumajang.

Tingginya para pengunjung yang hendak melaksanakan aktivitas olahraga ataupun sekadar bersantai menikmati suasana bebas polusi udara dan kebisingan kendaraan, menjadi kesempatan emas bagi para PKL untuk menjangkau pelanggan potensial, baik masyarakat lokal maupun wisatawan. 

Salah satu penjual kue, dessert dan salad buah (Alexa Food), Silvia Malik mengaku, telah mendapatkan untung berlipat dibanding hari-hari biasa. Pendapatan yang diperoleh saat CFD rata-rata mampu mencapai Rp3 juta. 

"Kalau di CFD rata-rata mencapai Rp2-3 juta," kata dia saat dikonfirmasi, Minggu (29/9/2024). 

Selain salad buah, adapun aneka menu yang ditawarkan, mulai mochi dengan varian rasa, ximilu, donat buah, bomboloni, donat strochese, donat pizza, pastry, mille crepes, chessecuit dan mille crepes towl. 

"Untuk mochi harganya Rp5 ribu, sedangkan salad mulai Rp18 ribu," ujarnya. 

Dagangannya pun juga laris manis, bahkan dalam hitungan jam kue dan salad yang ia sediakan ludes terjual. Selain itu, banyak pelanggan yang rela mengantri demi mencicipi jajanan tersebut. 

Wanita asal Randuagung tersebut, juga merasa terbantu dengan terselenggaranya CFD di Alun-alun Lumajang tiap akhir pekan. 

Baginya, CFD menjadi salah satu kesempatan untuk mengenalkan produk Alexa Food kepada masyarakat luas. 

"Kami berkeinginan mengenalkan produk Alexafood ke orang yang gak tau produk kita," jelasnya.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).