Awas..!!! Oportunis Muncul di Kegaduhan Politik Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Awas..!!! Oportunis Muncul di Kegaduhan Politik Lumajang
Kekacauan dan kegaduhan dalam sebuah daerah atau negara, ada yang dirugikan dan diuntungkan dalam pembangunan. Bahkan, dalam suatu tatanan pemerintahan, negara, kekacauan dapat diciptakan dengan politik untuk mencapai tujuan seseorang, kelompok, organisasi serta perilaku dalam merebut kekuasaan.

Siapa yang diuntungkan dalam sebuah kekacauan perpolitikan, penulis melihat adalah faham oportunisme. karena para pelakunya, Oportunis akan mengambil kesempatan dalam kegaduhan dan kekacauan yang terjadi dengan politik disebuah daerah atau negara.

Oportunisme dapat tumbuh dan berkembang dalam sebuah kekacauan suatu daerah dan negara, karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan kelompoknya. Ketua PDIP , Megawati dalam pidatonya menyebutkan kelompok Oportunis adalah penumpang gelap dan selalu menikmati hasil disaat ada kekacauan dan kegaduhan.

Secara etimologi oportunis berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu "oportunity" atau peluang, sedang imbuhan "is" dibelakang menyatakan "isme" sifat atau faham, si oportunis itu lebih tepat dinyatakan sebagai sifat atau faham atau tabiat yg cenderung mempergunakan kesempatan semaksimal mungkin apapun alasan dan tujuannya.

Di Kabupaten Lumajang, Kelompok Oportunis tumbuh dan berkembang disaat pergantian posisi jabatan politik, ketika Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar mangkat. Kelompok ini dengan orangnya akan menciptakan kegaduhan untuk sebuah keuntungan di dalam pemerintahan. Para pemimpin di Lumajang harus hati-hati dengan oportunis, karena mereka sangat lihai dalam memainkan perannya. Apalagi di Lumajang ada pergantian mulai posisi Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Lumajang. Oportunis sangat besar untuk hadir dan meramaikan, karena kekurangan dari pemimpin di Lumajang.

Sosok oportunis juga tak mau susah-susah kerja keras. Konon, mereka sangat pintar dan piawai mencuri kesempatan; cukup cerdik mengatur siasat, kapan mesti tiarap dan kapan mesti pasang dada. Yang lebih repot, para oportunis sejati dengan wajah tanpa dosa bisa dengan mudah menihilkan buah kerja keras orang lain dan mengklain sukses itu sebagai miliknya. Sebaliknya, ketika siasat-siasat liciknya gampang terendus orang lain, mereka juga bisa dengan mudah mencari kambing hitam dan sekaligus mencari celah untuk bisa menyelamatkan diri.

Para oportunis muncul tanpa diundang dan dilibatkan, karena oputunisme bisa ada dimana-mana dan diberbagai kelompok masyarakat. Jika kelompok Opurtunis menguasai dan masuk dalam sebuah sistem pemerintahan dan negara, alamat hancur serta merugikan masyarakat. Bila kelompok ini masuk, dalihnya untuk kepentingan rakyat, tapi untuk kepentingan sendiri serta kelompoknya. Tak jarang, mereka hadir sebagai pahlawan, karena selalu mengklaim keberhasilan orang lain, karena sedikit kerja. Oportunis akan hadir dalam setiap kegaduhan dan kegalauan, awas Opurtun.(red)

Editor : Redaksi