Harlah PMII Ke-55 Tahun, Ratusan Kader PMII Lumajang Siap Banjiri Surabaya

Penulis : lumajangsatu.com -
Harlah PMII Ke-55 Tahun, Ratusan Kader PMII Lumajang Siap  Banjiri Surabaya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam rangka harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke-55 yang digelar di Masjid Al-Akbar surabaya sejak tanggal 15 sampai 18 April 2015, Ratusan kader PMII Lumajang yang terdiri dari 7 Komisariat dan 1 Komisariat persiapan akan membanjiri harlah tersebut.

"Banyak mas, sekitar 250 lebih lebih kader PMII Lumajang yang akan berangkat kesana," ungkap Muhammad Hariyadi Ketua PMII Cabang Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, Kamis (16/04/2015).

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa rombongannya akan berangkat Jumat pagi (17/04), dengan menggunakan 2 Unit Bus yang disewanya. "Sementara 2 Bus, tapi kalau nanti kurang kami masih akan nambah 1 bus lagi," tambahnya.

Antusias kader PMII Lumajang ini terlihat dari salah satu kader PMII Lumajang yang tidak sabar menunggu datangnya esok hari untuk berangkat ke Surabaya.

"Jelas berangkat mas, eman bangetlah kalau moment ini saya lewatkan," papar Khoirul Anwar salah satu Kader PMII Asal Komisariat STAIBU Lumajang.

Harlah PMII yang ke-55 ini diperkiarakan akan berlangsung meriah, sebab tidak hanya kader dan Alumni PMII saja yang hadir diacara tersebut, Presiden Joko Widodo informasinya juga akan menghadiri acara Harlah ini.

"Apalagi ada pak presiden yang datang," tambah Aktivis asal Desa Pandanarum itu sembari tersenyum. (Mad/Ira/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).