Satu Tekad Demi Lumajang di PORPROV, KONI Gelar Out Bond Bagi Atlet dan Official

Penulis : lumajangsatu.com -
Satu Tekad Demi Lumajang di PORPROV, KONI Gelar Out Bond Bagi Atlet dan Official
Lumajang(lumajangsatu.com) - Untuk menyamakan visi misi di PORPROV Banyuwangi. Kontigen Lumajang oleh KONI dikumpulkan dan ditraining out bond Karakter Building selama 2 hari mulai tanggal 23-24 Mei 2015 di Stadion Semeru.

Plt Ketua KONI Lumajang, Pujo Asmara Hadi mengatakan, kegiatan ini untuk lebih meningkatan semangat kedaerahan dan memiliki Lumajang. Sehingga, Atlet akan berjuang dalam pertanding PORPROV Banyuwangi.

"Karakter Building ini, sebagai bentuk membela Lumajang dibidang Olah Raga, karena mereka duta olah raga Kabupaten," ujar Pujo.

Training Out Bond Karakter Building ini, tambahnya, dari kelanjutan Puslatkab atlet di masing-masing Pengkab. Sehingga, target yang diusung Pengurus Cabor, Official dan Atlet tercapai.

"Target Lumajang adal masuk sepuluh besar," jelasnya.
 
Atlet dan Official yang berangkat ke PORPROV Banyuwangi sebanyak 141 orang. Dalam pemberangkatan tidak sama, karena menyesuaikan jadwal pertandingan masing-masing cabang olah raga..(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).