Demi Kualitas Sepak Bola Lumajang, Pelatih Klub Diwajibkan Ikut Diklat Berlisensi D

Penulis : lumajangsatu.com -
Demi Kualitas Sepak Bola Lumajang, Pelatih Klub Diwajibkan Ikut Diklat Berlisensi D
Lumajang(lumajangsatu.com) - PSSI Lumajang terus bergerak untuk memperbaiki mutu pemain sepak bola dengan mengajak para pelatih klub untuk ikut pelatihan lisensi D Nasional. Sehingga, kualitas pemain di klub dibawah PSSI mengerti akan standar bermain sepak bola.

Saya ajak pelatih klub dibawah PSSI untuk ikut diklat lisensi D, ujar Ketua PSSI Lumajang, Ngateman.

Pelatih yang menangan klub lokal di Lumajang diketahui banyak belum memiliki sertifikat pelatihan lisensi D nasional. Sehingga, pemainnya ketika masuk di Skuad PSIL, menjadi lemah dan sulit beradaptasi.

Jadi keinginan kami agar pelatih di Lumajang berkualitas, paparnya.

PSSI akan mensubsidi pelatih yang mau ambil lisensi D sebesar 50 persen. Biayanyanya khan 3 juta untuk diklat selama 7-10 hari, separunya PSSI yang tanggung, ungkapnya.

Bila ada 30 pelatih di Lumajang mau ikut akan diadakan sendiri  oleh PSSI. Kalau 30 di Lumajang, bila sedikit digabung di Probolinggo, ungkap anggota Satintelkam Polres Lumajang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).