Cuaca Panas, Padang Ilalang di Pundak Lembu B-29 Terbakar

Penulis : lumajangsatu.com -
Cuaca Panas, Padang Ilalang di Pundak Lembu B-29 Terbakar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Memasuki musim kemarau, padang savana di bukit Pundak Lembu kawasan B-29 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terbakar. Titik api diketahui menyala sejak hari Minggu (28/06) dan berhasil dipadamkan hari Senin (29/06) sore.

"Betul mas, hari Minggu masyarakat dan petugas kami dari TNBTS menemukan titik api di tebing Pundak Lembu," ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS saat dihubungi lumajangsatu.com, Selasa (30/06/2015).

Dengan alat seadanya, petugas dan warga melakukan pemadaman api agar tidak menjalar kewilayah lain yang rawan terbakar. Lokasi yang terbakar berada dibawah lokasi yang pernah terbakar pada tahun sebelumnya.

"Yang terbakar dibawahnya mas, lokasi ini hanya ditumbuhi semak-semak dan ilalang, kalau yang tahun lalau terbakar banyak juga pohon tegaknya," terangnya.

Dengan pemadaman yang dilakukan oleh warga dan petugas TNBTS, diharapkan tidak timbul titik api lagi. Ayu khawatir kebakaran tersebut diakibatkan puntung rokok para pengunjung B-29 yang dibuang sembarangan tanpa dimatikan terlebih dahulu.

"Kita khawatirnya peneybab kebakaran ini akibat puntung rokok dari pengunjung yang dibuang sembarangan dalam kondisi yang masih menyala," pungkasnya.(Yd/red)

Foto : fb Jhony Vanbejhon

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).