Satu Lagi, Pendaki Semeru Asal Medan Jatuh dan Patah Kaki

Penulis : lumajangsatu.com -
Satu Lagi, Pendaki Semeru Asal Medan Jatuh dan Patah Kaki

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pendakian gunung Semeru di Lumajang-Jawa Timur saat bulan Agustus 2015 banyak memakan korban. Satu Korban atas Nama Daniel hilang, Dania meninggal dan M. Rendika (20) warga jl Pinguin 7 no. 157 Desa Kenanga Baru, Kecamatan Pecut Seituan, Deliserdang-Medan-Sumatera Utara patah kaki.

Korban langsung dievakuasi oleh petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ke posko Ranu Pane. Kemudian, korban dibawa ke RSUD Saiful Anwar Malang untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Iya mas, ada dua korban satu meninggal atas nama Dania dan satu lagi patah tulang atas nama Rendika," ujar Ayu Dewi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Rabu (12/08/2015).

Korban didampingi oleh adiknya dan juga petugas dari tim Tagana PMI. petugas TNBTS juga sedang bekerja ektra untuk menemukan satu korban yang hingga kini masih hilang.

"Jam 20.20 wib korban ditemani adiknya dan tim Tagana PMI dirujuk ke RS Saiful Anwar Mas," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).