Lepas Merpati, Agar Pilkada Lumajang Aman

Penulis : lumajangsatu.com -
Lepas Merpati, Agar Pilkada Lumajang Aman
Lumajang- guna tetap menjaga kondusifitas Lumajang, menejelang, saat dan sesudah Pilkada 29 Mei Keplosian, Panwaslu, KPU, Kodim 0821, Batalion 527, Tim pemenangan menandatangani MoU, untuk meciptakan pemiluĀ  aman, tertib danĀ  kondusif. Kamis, (18/04/2013).

Menurut AKBP Susanto, Kapolres Lumajang, disamping melakukan penandatangan MoU, kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan tentang pelaksanaan kampanye tertib lalu lintas, tatacara pemberitahuan penerimaan STTP kampanye. Tak hanya itu, dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh tim pemenangan, disampikan tentang penanganan pelanggaran pilkada yang akan ditangani langsung oleh sentra Gabungan Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).

"Kita juga sosialisaikan sentra gakumdu," Ujar kapolres.

Jajaran kepolisian bersama istansi samping TNI dan kejakasaan, juga siap untuk mengawal terciptanya pilkada yang Damai. Ia berharap, penyelenggaraan pilkada bisa berjalan lancar, dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk Lumajang.

"Kita berharap jalnnya pilkada bisa lancar," Tambahnya.

Kapolres juga meminta kepada masyarakat Lumajang untuk tetap mejaga kondusifitas daerah masing-masing. Dalam setiap kegitan pilkada masyarkat juga diminta untuk ikut berpasrtisipasi aktif.

"masyrakat kami himbau untuk tetap menjaga kondusifitas daerah," Pungkasnya.

Dalam kegitan itu, hadir seluruh Bakal calon dan tim pemenangannya. Setelah menadatangani MoU untuk pilkada damai, seluruh yang hadir melakukan pelepasan burung merpati sebagai simbol sebuah perdamaian. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Tag
Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.