Tosan Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Salim Kancil, Pengaman Sekelas Presiden Jokowi

Penulis : lumajangsatu.com -
Tosan Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Salim Kancil, Pengaman Sekelas Presiden Jokowi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tosan adalah salah satu aktivis tolak tambang yang jadi korban penganiayaan berat oleh Preman suruhan Kepala Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian terus dijaga oleh aparat keamanan. Tosan, juga salah satu saksi kunci yang mengetahui gerombolan preman pro tambang illegal yang sebelum membunuh Salim Kancil, menganiaya dirinya.

Puluhan personil Polisi Gabungan dari Brimob, Polres, Satpol PP dan Koramil berjaga-jaga di rumah Tosan. Aparat mengantisipasi adanya tamu yang mengancam tosan baik dengan secara fisik atau mental.

"Pengamanan pak Tosan, kayak pak Jokowi," ujar Sinto, salah satu warga Selok.

"Semoga pak tosan aman dan selok dijauhkan dari orang-orang yang menghamba pada uang," jelas buadi, warga lainya.

Kapolsek Pasirian, AKP Eko Hari mengaku, pengamanan pada Tosan lebih intensif. Dikarenkan tosan dilindungi oleh LPSK dan juga sebagai saksi kunci pelaku kekerasan dan pembunuan.

"Pengamanan terus dilakukan, hingga persidangan," jelasnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.