Puncak Semeru Dingin, Pasirnya Bikin Panas, Pemodal Kipas-Kipas

Penulis : lumajangsatu.com -
Puncak Semeru Dingin, Pasirnya Bikin Panas, Pemodal Kipas-Kipas

Lumajang(lumajangsatu.com) - Cuaca di Kabupaten Lumajang sangat unik, bila di puncak Gunung Semeru sebagai penghasil pasir suhunya dingin. Tidak seperti di kawasan Aliran Lahar dingin Semeru yang melimpah pasirnya, mengalami suhu panas.

Pasir muntahan semeru jadi rebutan para pemilik modal untuk bisa menghasilkan rupiah ke kantongnya. Konflik pasir di Desa Selok Awar-awar yang meledak semakin membuka, seperti apa sih ijin yang dikeluarkan oleh Pemkab Lumajang hingga tahun 2014.

Hasil evaluasi dari Dinas ESDM Jawa Timur, banyak pemegang ijin pertambangan pasir tidak memenuhi dokumen resmi sesuai peraturan perundang-undangan negeri ini. Bahkan, ada tumpang tindih ijin usaha, baik di Galian C dan Galian B.

"Sesuai evaluasi kami, para pemegang ijin harus memenuhi itu, untuk bisa menambang kembali," ujar Kabid Pertambangan Umum dan Migas ESDM Jatim, Didik Agus Wijanarko di Pemkab Lumajang.

Jika masih banyak masalah ijin tambang yang seharusnya diselesaikan, kenapa di Lumajang bisa menambang dengan leluasa dan pasir C dan B masuk kesejumlah industri baja, semen dan mega proyek.

"Ini lemahnya pengawasan dari Pemerintah Lumajang," terangnya.

Untuk memenuhi segala administrasi dan penyerahkan ulang para pemegang ijin yang pernah dikeluarkan Pemkab Lumajang. ESDM bersama Gubernur Jawa Timur meminta dokumen pemegang ijin tambang menyerahkan paling lambat 19 Oktober 2015.

"Ini sebagai evaluasi Gubernur sebagai berwenang pengeluar ijin, jadi dikaji ulang," terang pria berkacamata itu.

Pasir yang menjadi penopang pembangunan di Jawa Timur dan Indonesia dibidang baja. Membuat para pemodal tergiur dan ingin berkipas-kipas dengan uang dari Sumber Daya Alam, Kok bisa, ini buktinya dari Temuan Walhi.

Dari data investigasi Wahana Lingkungan Hidup (WaLHI) atas potensi dan kerugian negara di Pasir Besi di Lumajang sangat mencenggangkan. Pasir besi Lumajang diminati karena mengandung bahan mineral berharga seperti Titanium, pasir besi yg dibutuhkan untuk industri peleburan baja dan semen.

Dari Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harga pasaran untuk pasir besi dengan kadar Fe 50% up dikisaran USD 36/ton.

Tambang pasir besi sudah dimulai sejak 2011, artinya potensi kerugian kabupaten Lumajang dari hilangnya khususnya pasir besi pantai selatan  jika dihitung dengan rata-rata.

1. Perhari 500 truck x 35 ton per 1 truck x 365 hari (1 tahun) = 6.387.500 ton.

2. 6.387.500 ton x 10.000 (Rp) x USD 36/ton : Rp. 2.299.500.000.000.

3. Dalam 5 Tahun telah hilang kerugian Kabupaten Lumajang sekitar Rp. 11.497.500.000.000, (11,4 triliun) atau setara dengan 9 tahun APBD Lumajang dengan ekstimasi Rp. 1.255.000.000.000,- pertahun.(ls/red)

Editor : Redaksi

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.