Erupsi Gunung Bromo, Pengusaha Bibit Sengon Terancam Merugi

Penulis : lumajangsatu.com -
Erupsi Gunung Bromo, Pengusaha Bibit Sengon Terancam Merugi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan abu vulkanik dari Gunung Bromo kini terus membuat warga cemas dan khawatir. Misalnya salah satu pegusaha bibit sengon di Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso Lumajang terpaksa harus menyiram bibit tanamannya dua kali dalam sehari.

"Minimal saya siram 2 kali sehari mas, agar abu Vulkanik itu tidak terus menempel di dedaunan bibit saya ini untuk menjaga kualitas barang saya," ujar Tohir, salah satu Pengusaha Pembibitan Sengon saat ditanya lumajangsatu.com, Jumat (25/12/15).

Menurutnya, jika abu Vulkanik itu menempel dalam waktu yang lama akan merusak tanamannya, sehingga dapat menurunkan peminat bibit sengon yang hendak ia jual.

"Kalau abu ini saya biarkan, maka daunnya akan rontok dan rusak mas," tambahnya.

Diketahui, hingga kini erupsi Gunung Bromo terus mengguyur wilayah Lumajang. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang terus melakukan pemantauan, terutama kemungkinan dampak terhadap kesehatan warga dan aktivitasnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).