Atlet Muda Silat Lumajang Target Bawa Pulang 2 Emas Dalam Kejurda di Banyuwangi

Penulis : lumajangsatu.com -
Atlet Muda Silat Lumajang Target Bawa Pulang 2 Emas Dalam Kejurda di Banyuwangi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebanyak 10 atlet silat Lumajang diterjunkan di Kejuaran Daerah Piala Gubernuer Jawa Timur di Banyuwangi, 7-9 April 2016. Atlet muda ditarget untuk bisa membawa 2 mendali emas dan mengharumkan nama Lumajang dalam kekuaran silat di Jatim.

"Kita target hanya 2 emas, karena atlet yang diturunkan masih pra remaja," ungkap Mustaqim, komandan kontigen IPSI Lumajang di kantor KONI, Rabu(6/4) siang.

Para atlet pra remaja yang diturunkan sudah dipersiapkan dalam sebulan terakhir. 10 atlet yang diturunkan, 6 orang untuk kelas tarung dan 4 orang untuk kelas seni jurus dan tarung seni.

"Kita akan berjuang demi Lumajang," paparnya.

Sementara, Ketua IPSI Lumajang, Toyib mengaku, diturunkannya 10 atlet ini dikarenakan sudah terseleksi sejak piala KONi dan penjaringan para pelatih IPSI. Sebagai atlet pra remaja yang turun dikelas kejurda dianggap sudah layak dan bisa mencuri mendali.

"Mereka dinilai dari fisik, mental dan teknik bela dirinya," paparnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).