KONI Bangun Sinergitas Dispendik Demi Pretasi Atlet Muda Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
KONI Bangun Sinergitas Dispendik Demi Pretasi Atlet Muda Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Meningkatkan prestasi atlet muda di Lumajang, jajaran pengurus KONI melakukan komunikasi sinergitas dengan Dinas Pendidikan, Selasa(12/4) siang. Dispendik sangat mendukung langkah KONI untuk memberikan keleluasaan bagi para pelajar dan juga atlet olah raga untuk bisa berprestasi.

"Kita akan ijinkan dan memberikan dispensasi, jika nanti atlet akan bertanding di even mengharumkan nama Lumajang," ujar Kadispendik, Imam SUryadi saat menerima pengurus KONI.

KONI akan mencari formula dan mensosialisasikan, agar pelajar yang berpretasi di bidang Olah raga ada perhatian khusus. Sehingga, pelajar yang berprestasi juga bisa mengikuti akademis.

"Kalau demi Lumajang, Dispendik tidak kaku, apalagi demi prestasi pelajar dan sekolah," ungkapnya.

Ketua KONI, Ngateman mengatakan, suksesnya bidang Olah Raga adalah perlu dukungan dari Dinas Pendidikan. Karena atlet muda Lumajang masih bersekolah dan nantinya bisa berprestasi serta mengharumkan nama Lumajang.

"Kami sangat mendukung Dispendik, karena atlet harus pandai dalam Akademisnya," jelasnya.

Pengurus KONI yang bertemu dengan Kadispendik yakni, Ketua Umum, Ngateman, Wakil Ketua, Agus Samian, Edi Sujarwo, Riftahul dan Sekretaris Mikko Agus Pribadi.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).