Seleksi Puluhan Pemain Bola Lumajang, Hanya 18 Pemain yang Dilirik PSIL

Penulis : lumajangsatu.com -
Seleksi Puluhan Pemain Bola Lumajang, Hanya 18 Pemain yang Dilirik PSIL

Lumajang(lumajangsatu.com) - Seleksi perdana PSIL dibanjiri puluhan pemain lokal untuk bisa memperkuat tim kebanggaan masyarakat Lumajang. Sayang, meski yang ikut sekitar 80 pemain, tim pelatih yang dikepalai, Achmad Fatoni hanya memilih 18 pemain.

Menurut dia, Pemain yang ikut seleksi kebanyakanya dibawah rata-rata, bahkan diduga belum siap. Hal ini diperkirakan tidak pernah latihan dan baru ikut saat ada seleksi.

"Jujur kami sampaikan, masih banyak pemain yang dibawah rata-rata kompertisi Nasional meskipun 18 pemain," terangnya.

18 pemain yang lolo seleksi masih akan mengikuti tahap kedua. Jika tidak ada perkembangan dalam permainan, skil, teknik dan mental akan dikaji ulang.

"Jadi skuad PSIL dibentuk, sambil mencari pemain yang pontensial,"jelasnya.

Ketua PSSI, H. Thoriq mengaku dirinya belum melihat pemain Lumajang yang menonjol. Meskipun sejumlah pemain asal Lumajang sangat bangga untuk masuk skuad PSIL.

"Semangat boleh, tetapi PSIL butuh pemain yang pekerja keras dan berdedikasi terhadap sepak bola," terangnya.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.