Wisata Sambil Belajar Sejarah, Klub Tempo Doeloe SMA PGRI 1 Lumajang ke Selokambang

Penulis : lumajangsatu.com -
Wisata Sambil Belajar Sejarah, Klub Tempo Doeloe SMA PGRI 1 Lumajang ke Selokambang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang selain daerah yang kaya akan peninggalan sejarah juga banyak potensi wisata alam, salah satu destinasi wisata alam yang terletak di desa Purwosono dan sebagai primadona adalah Pemandian Selokambang yang belum banyak terkuak asal-usulnya. Hal tersebut menjadi inspirasi Klub Tempo Doeloe (KTD) untuk mengetahui secara langsung awal-mula adanya Selokambang.

Iring-iringan belasan motor kawula Klub Tempo Doeloe memenuhi halaman parkir Selokambang. Udara sejuk dan pemandangan hijau dengan kolam air yang jernih menyambut kehadiran kami di Selokambang (23/10/2016), ditambah dengan suasana ramai akhir pekan oleh para pengunjung dan  penjual makanan menjadi ciri khas yang tidak dipisahkan dari tempat ini.

Hal pertama yang dilakukan adalah menemui petugas Selokambang untuk melakukan wawancara akan tetapi sangat disayangkan petugas kurang memberikan informasi yang mendalam dan meminta kami membaca sendiri legenda yang tertera di depan. Akhirnya KTD menuju bangkai pesawat yang terletak di bagian atas Selokambang, pesawat jenis Mikoyan Gurevich Mig-17 buatan Uni Soviet tahun 1961 ini belum diketahui secara pasti bagaimana ada di area Selokambang ini karena keterbatasan sumber sejarah seperti halnya legenda mengenai asal-mula Selokambang.  

Menurut pembina Klub Tempo Doloe Yuyun Choirotul Anis, S.Pd menuturkan bahwa Selokambang tidak dipisahkan dari keterkaitan dengan sejarah Majapahit khususnya mengenai Patih Nambi, dari beberapa referensi menyatakan bahwa gagalnya pemberontakan Nambi mengakibatkan tewasnya Patih Nambi beserta keluarga, sehingga seorang abdi kinasihnya yang bernama Demang Ploso berusaha menyelamatkan harta kekayaannya ke sebuah batu sebesar kerbau di tepi danau dan menyembunyikan harta itu di bawahnya.

Demang Ploso meminta bantuan dari seorang yang sakti Empu Teposono untuk memindahkan batu tersebut, Empu Teposono memidahkannya hingga ke tengah danau, hal luar biasa batu sebesar kerbau itu tetap terapung. Karena hal unik tersebut maka masyarakat menamai dengan Selokambang yang artinya selo-batu dan kambang/kumambang-terapung.

Selokambang tidak hanya tempat wisata pemandian alam akan tetapi dengan debit airnya yang besar sehingga dimanfaat PDAM untuk memenuhi kebutuhan air warga sekitar kota Lumajang. Setelah puas menelusuri sisi lain cerita Selokambang, kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan anggota baru dan berenang bersama.

Rizky Rohmania anggota baru KTD dari X IPA 1 menuturkansaya sangat senang mengikuti KTD ini selain saya disini bisa refresing dengan berenang saya juga mengetahui sejarah singkat mengenai Selokambang ini, hal senada diungkapkan oleh Syarifuddin sebagai new corner saya baru ini mengetahui sejarah Lumajang khususnya Selokambang, Selokambang mempunyai sejarah yang unik sehingga menarik untuk dikaji lebih dalam

Turunnya rintik-rintik gerimis menjadi akhir perjalanan wisata di Selokambang, yang sebelumnya didahului kenalan dan foto bersama dengan organisasi pelajar yang hadir di lokasi tersebut yaitu Pelajar Islam Indonesia (PII) Daerah Lumajang. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Monumen Kyai Ilyas di dusun Ledok Desa Banjawaru, sebuah monumen berdiri kokoh di tengah kompleks persawahan. Meskipun hujan mengguyur tidak meruntuhkan semangat kawula KTD untuk menjejakkan kakinya di monumen ini.

Monumen ini memperingati gugurnya Kyai Ilyas dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Seusai ke monumen perjalanan di tutup dengan doa dan diakhiri oleh sambutan ketua KTD Selvi yang mengutip kata-kata sejarawan Sartono Kartodirjo siapa yang tidak tahu tahu sejarahnya maka mereka akan kehilangan identitasnya, semoga  pelajar-pelajar Lumajang tidak amnesia terhadap sejarah daerahnya,.(Red)

Jurnalis warga:Yuyun Choirotul Anis

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.

Diringkus Polres Lumajang

Pelaku Judi Online di Lumajang Mulai Karyawan Swasta Hingga Mahasiswa

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang terus melakukan pemberantasan aktivitas perjudian, baik itu judi online atau judi konvensional. Terbaru, Polres Lumajang mengamankan 10 orang tersangka yang terlibat dalam praktik judi online (judol). Penangkapan pelaku judi online ini merupakan bagian dari program Asta Cita, sebuah instruksi langsung dari Presiden RI untuk memberantas aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat.