Duh..!!! Demi Sapi, Warga Banyuputih Lor Nekat Bacok Mantan Mertua

Penulis : lumajangsatu.com -
Duh..!!! Demi Sapi, Warga Banyuputih Lor Nekat Bacok Mantan Mertua

Lumajang (lumajangsatu.com) - Seorang mantan menantu di Desa Bayuputih Lor, Kecamatan Randuagung nekad menganiaya mertuanya. Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka serius disekujur tubuhnya.

Korban, Hamsun, dirawat intensif di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit dokter haryoto. Dia mengalami luka bacok serius di sekujur tubuhnya setelah dianaiaya oleh sagi, yang merupakan mantan menantunya.
 
Dari informasi warga dan petugas, Kejadian itu bermula, saat pelaku menghampiri rumah korban dan meminta bagian harta berupa sapi kepada mantan mertuanya. Krena menolak, pelakupun marah dan langsung menganiaya korban dengan senjata tajam berulangkali, hingga mengalami luka serius.
 
Suwono, Kades Banyuputih Lor pada wartawan mengaku warga memang terlibat bentrok hingga ada yang terluka. Namun dirinya belum mengetahui pasti motifnya. "Saya belum tahu, ini masih tanya ke keluarga korban." ungkapnya.
 
Sementra pelaku langsung menyerayhkan diri ke Polsek Randuagung. Kini, polisi masih melakukan pemeriksaan intesif pada tersangka/ guna mendalami motif dari pembacokan tersebut.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).