Kekeringan Melanda, Pemkab Lumajang Kirim Puluhan Tangki Air Bersih

Penulis : lumajangsatu.com -
Kekeringan Melanda, Pemkab Lumajang Kirim Puluhan Tangki Air Bersih
BPBD Kabupaten Lumajang droping air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Musim kemarau yang melanda membuat 6 Kecamatan di Lumajang dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Antara lain, Padang, Gucialit, Kedungjajang, Klakah, Randuagung dan Ranuyoso.

Dari sekian Kecamatan tersebut, paling banyak yang terdampak adalah Kecamatan Ranuyoso. Sedangkan lima kecamatan yang lain hanya tingkat desa atau dusun.

"Yang paling parah di Ranuyoso mas, dan kita terus mengirim air bersih ke lokasi-lokasi kekeringan," ujar Paryono, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Rabu (13/09/2017).

Saat ini, BPBD memiliki 3 mobil tangki air dan meminjam ke PDAM 2 mobil sehingga ada 5 mobil tangki yang mengirim kebutuhan air bersih. Setaip harinya, setiap mobil yang berkapasitar 5 ribu liter air bisa mengirim 6-7 kali.

"Saya bilang ke teman-teman, jika masih siang harus kirim lagi air kepada masyarakat," jelasnya.

Untuk wilayah Ranuyoso disamping paling banyak titik kekeringan, lokasinya juga sangat jauh dan sulit. Meski demikian, tangki air dari pemerintah berupaya bisa memenuhi kebutuhan warga yang saat ini sedang membutuhkan air.

"Kita terus berupaya mengirim air sebanyak-banyaknya ke wilyah utara. Kita juga sedang cari tambahan mbil tangki air," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.