Bumdes Sebagai Pilar Penguatan Ekonomi Desa Harus Mandiri

Penulis : lumajangsatu.com -
Bumdes Sebagai Pilar Penguatan Ekonomi Desa Harus Mandiri

Lumajang (lumajangsatu.com) - Forum Kajian Pembangunan Desa Lumajang menggelar diskusi publik dengan tema "Membangun ekonomi desa dan menggagas penguatan Bumdes sebagai pilar ekonomi desa". Kegiatan menghadirkan 3 narasumber, yakni Hudi Setyobakti sebagai penggiat desa, Rendra Wirawan pengusaha muda dan Nanik Indrawati dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lumajang.

"Kita ingin menggagas Forum forum diskusi tentang penguatan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)," ujar Satori, Ketua Forum Kajian Pembangunan Desa Lumajang, Selasa (26/12/2017).

Nanik Indrawati, menyatakan bahwa dari 198 Desa di Lumajang baru 18 Desa yang memiliki Bumdes aktif. Sedangkan 92 Desa baru mengajukan pembentukan Bumdes dan penyertaan modal baru pada tahun 2018. "Baru ada 18 Bumdes yang terbentuk dan aktif, sisanya masih mengajukan dan belum terbentuk," paparnya.

Dari sekian Bumdes yang ada, sebagai juga bergerak di bidang jasa simpan pinjam yang melakukan senergi dengan program lain. Kedepannya, Bumdes diharapkan tidak melakukan kegiatan simpan pinjam, namun lebih pada usaha potensi desa, seperti pertanian, peternakan, pariwisata dan lainnya.

"Ada Bumdes yang bergerak di jasa simpan pinjam, namun kebanyakan tidak berjalan karena hanya pinjamnya saja yang aktif, sedangkan simpannya biasanya tidak berjalan," terangnya.

Rendra Wirawan, seorang pengusaha muda membagi pengalaman bagi direktur Bumdes agar tidak bergantung pada modal atau sokongan dana dari Pemerintah. Bumdes harus bisa mandiri, dengan melakukan inovasi pengembangan usaha dan penyertaan modal yang tidak harus bergantung kepada pemerintah.

"Direktur harus bisa berfikir tidak harus bergantung kepada penyertaan modal dari pemerintah saja. Jika banyak bergantung maka sulit untuk berkembang," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.