Pembangunan Alun-alun Lumajang Tahap Dua Kembali Molor

Penulis : lumajangsatu.com -
Pembangunan Alun-alun Lumajang Tahap Dua Kembali Molor
Proses pembangunan Alun-alun Lumajang tahap kedua

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pembangunan Alun-alun Lumajang tahap kedua di tahun 2017 kembali molor. Pihak pemborong berdalih bahwa ada beberapa bahan pabrikan yang didatangkan dari luar negeri, sehingga mengalami keterlambatan.

Tak hanya itu, ada beberapa pekerjaan yang tidak ada gambarnya sehingga harus digambar dan diajukan lagi. Pihak rekanan setelah habus masa kontrak 18 Desember 2017, kemudian diberi waktu maksimal 50 hari untuk bisa menyelesaikan pengerjaannya.

"Ada beberapa barang pabrikan yang harus didatangkan dari luar negeri dan juga ada sebagian bangunan tidak ada gambarnya, sehingga kita harus menggambar dulu dan kita ajukan lagi," ujar Arif Ahmadi, pihak pembangunan Alun-Alun Lumajang usai disidak oleh Wakil Bupati Lumajang, Rabu (03/01/2018).

Sementara itu, Nurul Huda, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa perpanjangan masa pembanguan sudah sesuai aturan. Nurul mengaku lebih memertimbangkan azaz manfaat sehingga memberikan perpanjangan, karena juga banyak barang-barang yang didatangkan dari luar negeri.

"Karena ada kesungguhan dari pihak rekanan, maka kita memberikan perpanjangan 50 hari untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya," jelas Nurul.

Ada bebebapa aitem yang dikerjakan dalam pembangunan Alun-alun tahap kedua, seperti tempat bermian anak, tempat pentas seni, sarana olahraga publik, taman dan beberapa aitem lain untuk memperindah Alun-alun Lumajang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.