Sepak Bola Lumajang

Tak Biasa Main Malam Hari, PSIL Ditekuk Deltras 0-3

Penulis : lumajangsatu.com -
Tak Biasa Main Malam Hari,  PSIL  Ditekuk Deltras 0-3
Skuad PSIL saat menghadapi Deltras di Gelora Delta Sidoarjo.

Sidoarjo (lumajangtsatu.com) - Deltras menekuk PSIL Lumajang babak 16 besar grup H dengan skor 3-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo,Rabu(15/8/2018) malam. Laskar Wirabhumi terlihat gugup bermalam malam dengan sorot lampu. Saat mendapat serangan lawan, khususnya lini belakang panik.

Pelatih PSIL, Misnadi Amrizal mengakui kualitas permainan Deltras dalam menyerang dan bertahan. 3 gol yang ciptakan pemain Kota Undang, hanya kesalahan antisipasi pemain belakang.

"Pemain depan mereka, jauh lebih pintar dibanding belakang kita," jelasnya.

Puguh Wijaya Cs beberapa kali melakukan ancaman ke jantung pertahanan Deltras. Sayang, menit 44 PSIL harus kebobolan melalui serangan dari tengah Deltras.

BACA JUGA : Lawan Deltras, PSIL Lumajang Tak Biasa Main Malam Hari

Lolos 16 Besar, PSIL Lumajang Target Ke Zona Jawa

Babak kedua, PSIL bangkit untuk membalas, rapinya lini pertahanan Deltras sulit ditembus. Serangan balik dan kesalagan antisipasi membuat 2 gol bersarang ke gawang Bledug Semeru.

"Kita evaluasi dan memperbaiki lini belakang," jelasnya.

Sementara, pertandingan lainya di Grup H, Persedikab melawan Lamongan FC berakhir dengan skor 2-2. PSIL akan melakoni laga kembali pada tanggal 18 dan 19 Agustus mendatang pada jam 15.)) WIB.(ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).