Hiburan Kota Pisang

Biduan Lumajang Ramai Tanggapan di Musim Nikahan Bulan Haji

Penulis : lumajangsatu.com -
Biduan Lumajang Ramai Tanggapan di Musim Nikahan  Bulan Haji
Para Biduan Lumajang sedang menunggu giliran manggung saat ditanggap oleh warga yang mengadakan pesta penikahan.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Penyanyi dangdut "Biduan" kerap kebanjiran job di musim Pernikahan bulan Haji. Masing-masing tuan rumah yang mempunyai hajat berlomba-lomba menggaet penyanyi dangdut top untuk menarik hati para tamu undangan serta memeriahkan acaranya.

Salah satu seorang penyanyi dangdut Lumajang, Devi Fatmasari nama panggung Devi Cantika turut memberikan pendapatnya terkait hal tersebut. Menurut wanita berusia 21 tahun , Sebuah pesta pernikahan dan  musik dangdut adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan mengingat musik dangdut bisa menyatukan semua golongan masyarakat.

"Nggak ada pesta pernikahan yang datangkan artis atau penyanyi di luar genre dangdut. Kalaupun ada pasti jarang sekali. Penyanyi dangdut bisa panen rezeki pas musim Nikahan, ya nggak apa-apa rezeki masing-masing mematok harga berapa," ungkap Devi, saat dihubungi oleh tim Lumajangsatu.com

Menurut penyanyi yang beralamatkan di Desa Besuk-Tempeh-Lumajang , besarnya pendapatan masing-masing penyanyi dangdut bisa berbeda-beda tergantung tingkat popularitas dan penggemar. Menurutnya, saat ini, penyanyi dangdut bisa mematok tarif mahal untuk sekali tampil.

"Honornya nggak tahu ya masing-masing mematok harga berapa, untuk sekali manggung di acara pernikahan sekitar Rp 300.000 - Rp 500.000 tergantung jarak yang ditempuh untuk lokasi" Ujar Devi menambahkan.

Biduan_LumajangBiduan_Lumajang
Sementara Biduan lainya,Cinta Ayu (27) mengaku bahwa dalam satu hari bisa tiga kali manggung di tempat yang berbeda.

"Biasanya untuk acara pernikahan itu sekali manggung durasi waktu 3 jam, jadi saya bisa berpindah tempat tinggal menyesuaikan jam nya.  Alhamdulillah selama awal Bulan Agustus ini hampir setiap hari ada job" Ujar ibu satu anak itu.

Agus (47) sang pengiring para biduan menjelaskan untuk elekton dan penyanyi biasanya jadi satu tim,  tetapi tergantung yang memanggil .  Untuk menghibur bukan hanya di Lumajang, tapi juga luar kota.

"Kadang  ada juga elekton  dari tata rias, sedangkan penyanyi berbeda, namun hal itu tidak kesulitan untuk berkolaborasi, Lumayan ramailah, banyak persennya. Biasanya lewat EO, saya ikut satu group." katanya.

Tanggal 10 September 2018 , Devi Cantika akan manggung di Stasiun TV JTV, artis dangdut Lumajang kali pertama yang mendapatkan undangan dari Panggung Dangdut akan live di Sidoarjo. (ind/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).