Budaya dan Pariwisata Lumajang

Yuk...! Hadiri Ruwat Air dan Makan Tumpeng Bersama di Desa Penanggal

Penulis : lumajangsatu.com -
Yuk...! Hadiri Ruwat Air dan Makan Tumpeng Bersama di Desa Penanggal
Ruwat air di pemandian alam Tirtosari View Desa Penanggal Kecamatan Candipuro

Lumajang (lumajangsatu.com) - Memperingati bulan Suro, warga di Candipuro menggelar Candipuro Festival dengan berbagai macam kegiatan. Di Desa Penanggal, tanggal 3 Suro atau 13 September 2018 akan menggelar ruwat air di sumber mata air Tirtosari View.

Cik Ono SH, Kepala Desa Penanggal menyatakan kegiatan ruwat air akan dimulai dengan arak-arakan tumpeng dari balai desa hingga sumber air Tirtosari. Setelah sampai di lokasi, akan ada ritual basuh muka dan makan tumpeng bersama.

Baca juga : Inilah Akun Resmi Cak Thoriq, Silahkan di Follow

"Ini adalah bagian dari cara kita bersyukur kepada sang pencipta dan juga melestarikan budaya kita sebagai warga Penanggal," jelas Cik Ono, Senin (10/09/2018).
tirtisari-viewtirtisari-view
Rasa syukur tersebut karena Desa Penanggal diberi sumber mata air yang besar yang bisa mengairi 250 hektar lebih lahan pertanian di Penanggal. Bahkan, sumber Tirtosari bisa mengairi ke dua Desa lainnya, sehingga nikmat itu harus disyukuri dengan cara tetap menjaga alam dengan kearifan lokal.

Baca juga : Faerozi Pembalap Motor Asal Lumajang Belajar ke Valentino Rossi

"Sumber mata air Tirtosari mengairi 250 hektar sawah di Penanggal dan dua desa lainnya yang luasan sawahnya lebih banyak dari Penanggal," tuturnya.

Baca juga : Shelly dan Darma Naik Motor Ke Pelaminan, Gaya Unik Bikers Lumajang

Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang menyatakan Candipuro Festival digelar mulai tanggal 11-13 September 2018. Dimulai dengan kegiatan di Hutan Bambu Desa Sumbermujur tanggal 11 September dan diakhiri dengan wayangan di Desa Penanggal dalam acara ruwat air.

"Ini adalah kegiatan tahunan yang digelar oleh warga. Terbuka untuk umum dan gratis untuk para pengunjung," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.