Kebudayaan Lamajang

Disparbud Ingin Mewujudkan Punya Candi Khas Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Disparbud Ingin Mewujudkan Punya Candi Khas Lumajang
Deni Rohman,AP. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Demi meneguhkan Lumajang memiliki peradaban besar dalam sejarah panjangnya. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ingin memiliki ikon khas Candi yang bisa mewakili kebudayaan besar Kota Pisang.

Salah satu peninggalan Candi yang kelihatan kasat mata masih utuh adalah Candi Agung di Desa/Kecamatan Randuagung. Bangunan kuno selalu dihubungkan dengan Patih Nambi, sang Mahamantri Kerajaan Majapahit Pertama.

BACA JUGA : Ribuan Wisatawan Padati Ritual Pendem Kepala Sapi Semeru di Sumbermujur

Dari berbagai sumber, Nambi sering mendatangi dan singgah ke Candi Agung untuk menyepi menyendiri. Bahkan, saat sang Patih Gelisa, selalu menghabiskan waktunya di Candi itu.

"Kami sangat ingin punya Candi Khas," ujar Kadisparbud Lumajang, Deni Rohman.

Bagi dia, dengan adanya candi bisa menjadikan sebuah bangunan kuno dalam peradaban masyarakat Lumajang dizaman itu. Selain itu, Situs Bitig dengan bangunan benteng yang sangat panjang dikeliling 3 buah sungai alam dan sebuah sungai buatan.

"Dalam catatan sejarah, Lumajang sebuah peradaban. Tetapi kita ingin ada bangunan sejarah seperti Candi khas Lumajang," paparnya.

Candi Agung RanduagungCandi Agung Randuagung

Sementara itu, Arkeolog Lumajang, Aries Purwantiny mengatakan, pihaknya bersama tim Disparbud terus mengumpulkan bukti catatan sejarah tentang Lumajang. Sehingga, nanti ada bangunan Candi mewakili peradaban bangunan Lumajang.

"Yang masih utuh Candi Agung, sedangkan Candi Gedhong Putri kelihatan reruntuhan. Semua itu dikelola oleh BPCB Trowulan," jelasnya.

Demi mewujudkan itu, Diparbud Lumajang berkoordinasi dengan Disparbud Jatim, BPCB Jatim, Balar Jogja dan Kemendikbud. (ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.