Ini Lagi Karnafal Yang Hampir Sama Dengan Loss Carnival Harjalu

Penulis : lumajangsatu.com -
Ini Lagi Karnafal Yang Hampir Sama Dengan Loss Carnival Harjalu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan penonton memadati acara karnafal Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh dalam rangka HUT RI ke-68 tahun, Minggu (15/09/2013). Bahkan, saking ramainya, pengendara tidak bisa melintas dijalan yang menjadi rute dari Karnafal.

"Sangat rame, sampai-sampai sepeda tidak bisa melintas," Ujar Adibah, salah satu pengunjung.

Ia menuturkan, peserta karnafal banyak menampilkan tari-tarian baik yang tradisional hingga yang modern. Yang juga menarik para penonton, adalah peserta yang menggunakan kostum yang mirip dengan kegitan Loss Carnival Harjalu. Kostum warna warni, baik meyerupai putri keraton, ataupun yang mengambil tema alam juga memeriahkan karnafal.

"Ini kostumnya seperti Loss Carnival Harjalu," Terangnya.

Hal senada diungkapkan Muhammad Faisol. Menurutnya, dia selalu melihat karnafal yang dilakukan oleh Desa Gesang, Jokarto dan Pulo. Sebab, karnafalnya pasti rame dan pesertanya rata-rata bagus, unik dan menarik.

"Besok hari Senin 16 Oktober, karnafal di Pulo Mas, pasti akan sangat menarik sekali," Terangnya.

Ia berharap pada HARJALU tahun ini, acara-acara yang ditampilkan akan lebih meriah dan lebih bagus dari tahun 2012. Harjalu paling tidak bisa menjadi icon Lumajang seperti JFC Jember dan BEC Banyuwangi.

"Saya berharap harjalu tahun ini akan jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya," Pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).