Pariwisata

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang Raih Anugerah Obyek Wisata Alam Terbaik Jatim 2018

Penulis : lumajangsatu.com -
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang Raih Anugerah Obyek Wisata Alam Terbaik Jatim 2018
Kadisparbu, Deni Rohman dan Abdul Karim, Pengelola Air Terjun Tumpak Sewu. (foto by Disparbud for lumajangsatu.com)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Air Terjun Tumpak Sewu di Dusun Krajan Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo berhasil meraih penghargaan di Anugerah Wisata Jawa Timur 2018. Obyek wisayang dikelola masyarakat setempat itu dinobatkan sebagai Daya Tarik Wisata Alam.

BACA JUGA : Tim Kesenian Lumajang 3 Kali Berturut Jadi Terbaik di Jatim Spekta Night Carnival

Keberhasilan Tumpak Sewu tak lepas dari kepedulian dan kerjasama masyarakat sekitar obyek sejak 3 tahun silam. Tumpak Sewu berbenah dan belajar terus menerus untuk menjadikan alamnya sebagai potensi wisata.

Abdul Karim sosok pemuda yang dengan ulet mampu menjadikan gerakan pemuda dan warga disana. Melalui tahapan penyadaran dan pentingnya antaran alam dengan peningkatan ekonomi.

"Alhamdulillah,bisa menjadi terbaik," ujar Cak Karim, sapaan ketua Kelompok Sadar Wisata di Pronojiwo itu.

Bagi dia, mengembangkan wisata sama halnya dengan kepedulian dengan lingkungan dan masyarakat. Bukan perkara mudah dalam memunculkan kesadaran kepariwisataan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. "Ini berkat dukungan banyak pihak," jelasnya.

BACA JUGA : Ketua PBNU Ziarahi Makam Syech Abdurrahman Penyebar Agama Islam di Lumajang

Obyek Wisata Tumpak Sewu membuktikan, jika pengelolaan yang benar oleh masyarakat bisa memberikan nilai lebih. Bukan hanya ekonomi tetapi pengetahuan. (ls/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.