Pengobatan Tradisional

Mbok Marsum Dukun Bayi Ahli Sawan Asal Jatigono

Penulis : lumajangsatu.com -
Mbok Marsum Dukun Bayi Ahli Sawan Asal Jatigono
Mbok Darsum adalah dukun bayi ahli dalam mengambil sawan asal Desa Jatigono Kecamatan Kunir. ( Foto by Indana)

Kunir (lumajangsatu.com) - Di jaman modern seperti sekarang ini, peninggalan kekayaan khasanah budaya dan ilmu pengobatan tradisional masih tetap lestari dan bertahan bahkan dibutuhkan oleh warga Lumajang.

Seperti yang terpapar di Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, seorang dukun bayi dan ahli Sawan atau penyakit yang berasal dari pengaruh supranatural baik itu dari alam maupun dikirim oleh manusia lain, bernama Mbok Marsum setiap harinya sibuk menerima puluhan pasien dari desa-desa di Kabupaten Lumajang.

Hanya berkat getok tular atau dari mulut ke mulut pasiennya yang sembuh, kemanjuran Mbok Marsum, demikian wanita sepuh itu biasa disapa, tersebar ke berbagai kalangan tanpa promosi apapun.

"Mulai dari Bayi yang panas akibat kecengklak atau salah urat leher, atau karena sebab lain seperti sawan mayat, sawan Barongan, atau sawan penganten.Kondisi dimana bayi atau bahkan orang yang sudah tua sekalipun tiba-tiba badannya berasa panas tapi sekaligus juga menggigil kedinginan. Biasanya setelah sebelumnya pasien itu kaget atau shock melihat kecelakaan, melihat penguburan mayat, melihat seni Barongan atau setelah menghadiri pernikahan yang konon roh atau pengaruhnya bisa berimbas ke tubuh dan menyebabkan sakit" ujar dia dalam bahasa Jawa.

Anehnya walaupun sudah di periksakan ke puskesmas atau dokter kondisi penyakitnya tak kunjung sembuh. Nah, di tangan Mbok Marsum inilah penyakit aneh ini atas ijin Tuhan bisa sembuh pulih seperti sediakala.

Ketika ditemui dirumahnya, Mbok Marsum berkisah. Sudah sejak jaman penjajahan Jepang dia menjadi menjadi dukun bayi, meskipun dia sudah lupa tahunnya. Maklum sudah tua, adapun minyak yang digunakan itu terbuat dari rempah-rempah seperti dringu, bawang, beras kencur, daun salam, daun sangker dan jeruMarsum s. Untuk mendapatkannya tersebut harus mencari ke pekarangan yang ada di lingkungannya.

Keunikan lainnya dari wanita berusia lebih dari 80 tahun ini adalah dia tidak pernah mau diminta untuk mengobati pasien ke rumah pasien tersebut. "Saya punya pamali atau pantangan harus mengobati pasien di rumah ini," tuturnya.

Untuk menuju rumah Mbok Marsum,sangatlah mudah. Dari Balai Desa Jatigono masuk kebarat, lalu ada pertigaan belok ke kanan 100 meter dari situ sampai. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).